29 Desember 2008

selamat tahun baru 1430 H

today, hari libur (lagi). yang mbikin akhir tahun orang2 pada keluyuran. dan mbuat aku jadi bisa duduk di busway meski naeknya di komdak. dan mbuat manusia2 Jakarta sedikit lebih berkurang. dan sepanjang jalan jadi bisa lebih lapang.
today, is an Islamic new year. selisih 2 hari only dengan penanggalan Masehi, namun dengan sedikit surprised ternyata dah banyak yang ngucapin mat taun baru..

so what was the new year are for..?
mungkin untuk sekedar membuat resolusi tahun baru yang baru, atau resolusi tahun baru yang diperbaharui?
mungkin untuk membuat rencana2 baru, setelah menyelesaikan rencana2 lama dengan sukses, atau terbengkalai?
sebuah tahun yang baru, mungkin hanya sekedar sebuah hari diantara 365 hari yang setiap kita terbangun di paginya adalah sebuah hari yang baru lagi
sebuah hari untuk kita terbangun, mengisinya dengan penuh kesyukuran
atas segala rahmat yang kita punya, yang terlihat maupun tidak
juga atas segala anugerah yang tidak kita miliki, yang tersurat pun tersirat
yang menurut kita berarti tapi menurut orang lain tidak, pun sebaliknya

setiap hari kala kita bisa menghirup nafas dengan bebas, yang mungkin takkan terasa berarti jika kita tak pernah mengalami tak bisa bernapas
setiap saat ketika kita bisa berjalan lepas, yang barangkali takkan ada apa2nya jika kita tak pernah merasa tak bisa berjalan
setiap waktu disaat kita bisa bersuara lantang, yang sepertinya takkan terasa nikmat jika kita tak pernah merasa tak bisa bersuara

setiap hirup napas yang sampai di alveoli
setiap tetes darah yang sampai di kapiler
setiap stimulus yang ditangkap oleh jutaan akson
setiap sel di tubuh kita

apalah artinya itu jika salah satunya tiada?
apalah arti gebyar2 tahun baru yang penuh binar dengan sejuta year end sale dimana2 dengan beribu gadget terbaru yang serba kinclong, jika ada sesuatu di jiwa dan raga yang tiada?

today, 1 Muharram 1430 H
ingin kumulai hari baruku di tahun ini dengan
Bismillahir Rahmanir Rahim ...
semoga apa yang telah lewat, yang baik menjadi pegangan, yang buruk jadi cerminan, tuk melangkah di jalan penuh liku di depan sana...




22 Desember 2008

from Grand Indonesia ..

Dari 3nd floor East Mall of Grand Indonesia, dengan view Bundaran HI di kejauhan, diantara beragam manusia yang berseliweran diantara beratus beribu2 buku yang beberapa diantaranya menjadi rebutan hingga beberapa hari ke depan sebab potongan harga yang cukup lumayan, aku berhasil meloloskan diri dan tiba di relaxing corner … mencoba mengamati tingkah polah orang2...
ada anak yang membawa setumpuk komik dengan senangnya,
ada balita yang sudah merajuk kecapaian namun dibujuk oleh ibunya yang ternyata masih berhasrat untuk meraup berbagai buku ke dalam shopping bag-nya,
ada anak yang mengkerut dipelototi ibunya karena begitu sulit memilih diantara 4 buku yang sepertinya semuanya dia inginkan,
ada anak yang di ujung antrian di kasir membawa sekitar 10an buku impor hard cover yang bisa kutebak nanti harganya bisa mencapai 7 digit – tapi tenang saja sebab di pojok sana ayahnya sudah siap dan mengeluarkan credit card (ayahnya, bukan ibunya) – dan berbagai bagai kegiatan, dan transaksi (psst…di meja sebelahku sedang ada transaksi dengan bayaran segepok lembaran 100 dolar, entah transaksi apa itu namun aku cukup meliriknya sekilas saja).

Dari tanggal di struk belanjaku, aku jadi teringat ini hari apa. Maka dari sofa sudut yang soft and pleasant ini, aku ingin menitip kata,
buat mamanya Rijal dan Eki mamanya Cece dan Uyun mamanya Utyk ibunya Ila dan Chaki mamanya Ismi dan Rafi mamanya Gina mama Sarti mamanya Daffa dan Nayla mamanya Alya dan Fahmi mamanya Maura mamanya Ulfa dan Zahra bundanya Raka dan Andira mamanya Arik bundanya Fara dan Fira maminya Dilfa mamanya Ai’ mamanya Arya mamanya Adhif ibunya Zaza dan Zizi mamanya Arqam mamanya Nadheef mamanya Putri dan Putra mamanya Nahdah mamanya Fauza mamanya Keiza mamanya Utar dan Arul mamanya Manda mamanya Fitri mamanya Maya dan Ismi mamanya Santi mamanya Ulfa mamanya Irzan mamanya Yasmin dan Edwina mamanya Faiq mamanya Nafis dan Nabil mamanya Alifa … (jadi pusing juga mikirin nama anak2..)

mamanya Awal mamanya Irna bundanya Divy mamanya Zul ibunya Alif dan Taqafi mamanya Fara dan Fauziah ibunya Aisha dan Adnan mamanya Juna mamanya Idham mamanya Reifan mamanya Aya
mamanya Loi mamanya Reza dan Uli mamanya Sapril dan Riri mamanya Uke mamanya Andi dan Nida (pff… would you mention an amount of kids in 5 minutes?)
dan tentu saja … for my loving mother …

Buat ibu2 yang tak sempat membeli buku hari ini, untuk ibu2 dari anak2 “mahal”, untuk berbagai ibu, bunda, mama, mommy, ummi, mbok, di segenap penjuru mata angin, just wanna say
“Happy mother’s day, mom ..!!!”

(klo nulisnya beda dengan tahun lalu, sebab lingkungan pengamatannya juga sekarang sangat beda hehe..)

20 Desember 2008

ketika pendidikan tinggi jadi barang mewah ...

Ketika pendidikan tinggi menjadi barang mewah..

Sore ini, setelah serangkaian infotainment di tv, kembali berbagai berita mengangkat topik utama tentang Makassar. Ternyata yang sedari tadi kuduga memang benar… bentrok lagi (pasti diledekin ntar ama teman kul)… kali ini settingnya di almamater kampus merah tanah merdeka..

Serasa miris hati melihat gerbang almamater diserbu masuk oleh rombongan aparat bertameng (dahulu di jamanku kampus adalah daerah otorita yang “haram” disentuh aparat, entahlah sekarang), berkejaran dengan mahasiswa sampai ada satu orang yang akhirnya jadi tumbal dan terinjak2 sepatu laras..

Dan ketika kampus akan menjadi sebuah badan hukum yang harus berswadaya dan berswadana, yang berarti bahwa sumber keuangan harus diusahakannya sendiri untuk mempertahankan kredibilitas dan kelangsungan hidupnya, sambil tetap menjaga kualitas dan kuantitas luarannya, (apa nantinya jadi seperti BLU ya? --- kayaknya beda tuch), berarti memang tarifnya bakalan naik, dan tentunya akan dibebankan pada mahasiswa juga pada akhirnya. Maka, mungkin jika kelak ungkapan “orang miskin dilarang sakit” juga diikuti “orang miskin dilarang pintar” kita tak akan heran.

Jangankan pendidikan tinggi, TK saja, bahkan PAUDpun, sekarang juga sudah mahal kok… maka akan bagaimana kelak wajah pendidikan, jika sedari kini segalanya sudah semakin carut marut. Tidak sedikit siswa tingkat dasar yang harus keteteran mengejar kurikulum yang selalu berganti2, orangtua yang tidak mungkin ‘mewariskan’ buku pelajaran ke tingkat yang di bawahnya (tak seperti dulu ketika buku paket selalu bertuliskan “jaga buku ini baik2, tahun depan adikmu akan mempergunakannya kembali”), belum lagi adanya krisis global…

Pff… dunia sudah semakin semrawut… pantas saja semakin banyak orang yang ingin meninggalkan dunia, ada yang karena bertahun2 kuliah belum selesai juga, ada yang karena himpitan ekonomi, ada yang karena terpaksa harus menambah penduduk dunia, dan ada juga yang demi untuk mengurangi jumlah penduduk…

Jika begini, jadi malas nonton berita… bosen liat pengesahan RUU lagi dan rupa2 kejamnya dunia, mending milih nonton yang ringan dan santai saja, seperti wisata kuliner, jelajah, gado2 jakarta, tom n jerry, atau idola cilik…

Regresi atau represi?

01 Desember 2008

selamat menempuh hidup baru !!

Sepertinya hidup orang selalu tak pernah beres ya..
Setiap yang kutanya, jawabnya ada yang lagi sibuk bikin laporan jelang tutup tahun, ada yang baru mau masuk dalam kancah perkuliahan, ada yang lagi nunggu ngelahirin, ada yang mau ngurus kenaikan pangkat, ada yang berburu bahan ntuk tugas akhir, ada yang sibuk2 mau cari desain kartu undangan, ada… ya, ada ada saja yang belum beres, yang belum kesampaian, yang masih perlu diselesaikan. Pun jika satu hal selesai, masih akan ada lagi kelanjutannya, apa nyambung dengan hal yang baru kelar, atau sesuatu yang sama sekali baru.. (makanya kalo aku ditanya lagi ngapain, jawabannya suka “lagi beres2”..)

Yah, begitulah hidup… sebab jika semuanya sudah beres, jika tak ada lagi urusan yang perlu dipikirkan, apa lagi gunanya hidup ? sebab hidup ini senantiasa adalah proses, mau berleha2, bersantai2, itu juga suatu proses, judulnya “preparing to rest”, hehe... Sebab jika yang dikiranya tujuan telah sampai, masih akan ada lagi yang ingin dituju.. kan tujuan hidup bukan hanya satu…
Dulu, ketika aku baru saja habis wisuda, bangun pagi2 tanpa harus ada kewajiban tuk buru2 mandi dan mengejar waktu biar gak telat, rasanya senaaaaang banget, aku bisa punya waktu tuk melakukan apapun sesukanya. Namun setelah masa euphoria itu lewat, terkena post-graduate syndrome kayanya (memangnya ada? Ya ada lah… hare gene segala sesuatu kan bisa dijadikan sindrom. – sindrom manic depresif kale…), jadi seperti orang linglung saja karena gak biasa melalui hari tanpa ada schedule “bikin refarat”—“kumpul laporan”—“asistensi”—“cari tandatangan”—dllsb. Barangkali karena tiba2 lepas bebas seperti layang2 (kepa’) maka jadi gamang sendiri tanpa keharusan.

Wauw…. Mengingat kembali masa itu, jadi serasa terpaksa berkaca kembali …

NON …. AYO DONG BIKIN TUH TUGAS-MOE….!!!!
Hehe… iya nih, tadi kan aku niatnya mbuka laptop buat ngelanjutin draft.. (idih draft mulu aja..), tapi jadi terdampar di pulau “preparing to be lazy abiss..” … ayo dong, semangat atuh…
(padahal dari tadi semangatnya sudah dirampok ama Maryamah Karpov..)

Okay deee….
Buat yang bakal menempuh hidup baru, berhadapan dengan internet n keyboard (bukan yang Yamaha or KORG lho tan…!!) sebagai suatu keharusan dan bukan kemauan, ayo yang semangat ya… selamat bikin tugas hehe… selamat melalui bahtera schedule (tapi di-asyik-in saja ya..), jadi kapan lagi dong kita ber-Indigo bareng..??

Sip deh, bersama sekumpulan strawberry di kananku, dan segerombolan undang2 di kiriku, ditemani “Silk Road”-nya Kitaro dan jutaan titik air yang bergelayut di awan of Tatar Parahyangan, I just wanna say :

KEEP FIGHT DEAR AUNT…!!!!

12 November 2008

hari ini berjudul HKN

Hari ini, adalah hari Kesehatan Nasional, yang mengusung tema “Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat”. Tentunya itu berupa harapan, yang seyogyanya berusaha tuk diwujudkan oleh segenap elemen bangsa, siapapun dia, apapun latar belakang dan political will-nya.

Untuk terlaksananya keinginan itu jargon saja tidak cukup, kalimat saja tidak akan bisa, dan membuat rakyat sehat bukanlah perkara yang semudah membalikkan telapak tangan ataupun menjentikkan tongkat Nirmala saja. Kita butuh aksi, kita perlu dukungan dari lingkungan sekitar kita, dari orang2 dan segenap kondisi yang berinteraksi dengan keseharian kita. Mungkin tidak perlu muluk2 dengan member i pelayanan gratis bagi semua pasien, apalagi jika memberi janji bahwa pasti sembuh, sebagai individu itu bukanlah wewenang kita, dan sebagai unsur dalam satu system kita takkan mungkin bisa seorang diri mengubah sistem yang berlaku di masyarakat.

Hari ini, di sebuah Koran nasional, sebuah komunitas yang beragam latar belakang telah mencoba merepresi pemerintah untuk menyetujui Framework Convention of Tobacco Control yang diluncurkan WHO 4 tahun lalu, dimana di Asia tinggal Negara kita saja yang belum menandatangani. Kira2, jika kita ingin menebak2, mengapa? Apa karena industri rokok kita yang sedemikian “membesarkan” pundi2 cukai atau menyerap begitu banyak tenaga kerja itu yang mendasari? Apa karena belanja iklan oleh perusahaan rokok yang banyak mensponsori berbagai event hingga bahkan menjadi neonbox di stasiun kereta yang justru lebih mencolok daripada nama stasiun itu sendiri? Atau karena masalah lain terlalu banyak sehingga biarkan saja orang2 mereguk kenikmatan sesaat dengan menghisap rokok? Atau karena merokok adalah hak asasi?

(kalau begitu, menjadi bukan perokok pasif juga adalah hak asasi dong!)

Sebagai bagian dari sebuah institusi yang berurusan dengan kesehatan, seharusnya kita bisa lebih berperan. Jika anda perokok, mohon kiranya tuk menjaga agar orang lain, apalagi pasien anda untuk tidak menjadi perokok pasif, jika ingin merokok maka merokoklah sendiri jangan memaksa orang juga harus menghirup asap buangannya. Jika pasien anda perokok, mohon kiranya tuk berpesan agar tidak membuat orang jadi perokok pasif juga, caranya…. Ya.. pasti teman sejawat sekalian sudah tahulah…

Jika semua anggota milis ini melaksanakannya, meski untuk menghitung signifikansinya bakalan susah, namun tokh sedikit banyak anda sudah turut berperan ntuk mengurangi perokok pasif. Yang mau merokok ya biar saja menanggung sendiri akibatnya, tak usah melibatkan orang lain (sadis ya..)

Udara yang kita hirup sudah sedemikian sarat dengan limbah polusi dan karsinogen, tolong jangan ditambah lagi dengan asap rokok. Jika pemerintah tetap lamban merespon FCTC, meskipun kecil namun kita sudah berupaya. Bukankah jika engkau tak sanggup mengubah hal yang buruk dengan perbuatanmu, lakukanlah dengan perkataaanmu, jika tetap tak mampu, maka berdoalah saja. ..

Tokh palingan hanya menambah beberapa detik saja dari jam konsultasi …

jika kita tak sanggup mengubah lingkungan kita jadi lebih baik, menjaganya tuk tidak menjadi lebih buruk juga sudah lumayan kok...

08 November 2008

HIDUP MAHASISWA...!!!

Judul ini terpilih dalam “audisi perjudulan” bukan berarti bangga pada aksi2 tawuran mahasiswa yang membuat jalan raya sebagai ajangnya beradu otot dan beralih jadi atlet lempar2 apa saja lho…

(psstt… terus terang sebagai penyandang predikat ‘dari Makassar’ disini yang tak mungkin kuelakkan sebab terlihat jelas di absenku, aku rada malu juga klo lagi2 ada aksi tawuran di tv yang settingnya di homeland, karena teman2 pasti ngeledekin… tuh.. tawuran mulu..!!

Ya…aku njawabnya.. mo gimana lagi, emang hobi kale…)

Ceritanya begini, beberapa hari lalu dalam perjalanan going room-ku yang entah mau kemana, aku menyangkutkan diri di toko buku second yang khusus buku2 dari luar, lumayan banyak koleksinya, dari novel,fiksi,self help, bahkan komik2 asli naruto yang pake bahasa aslinya juga ada. Beberapa diantaranya memang begitu dibuka membuat segenap nostrilku meremang dan bereaksi hebat sampai lumayan malu2in (saya yang malu apa pemiliknya ya?), ada juga yang versi terjemahannya sudah kulahap dan sepertinya perlu menyisihkan banyak waktu jika terbawa pulang. Ketika akhirnya ketemu yang kira2 bakalan dibaca (ini bukan perkara keluar toko harus membawa kantongan lho, but ini namanya : i.n.v.e.s.t.a.s.i ), pas mo bayar, ditanyain ada kartu member gak? Jelas saja aku gak punya, memang syaratnya apa? Kata aa’-nya, untuk umum harus belanja sekian, mahasiswa sekian.

Wah… tentu saja aku mahasiswa dunk… makanya memenuhi syarat deh belanjaanku. Trus apa benefitnya? Of course diskon, trus ada juga poin yang bisa ditukar kelak (kapan?) yo wis… aku sih tak pernah menolak yang namanya kartu member yang ngasih diskon hehe..

Beberapa hari kemudian di harian ibukota aku bertemu iklan short course “…..” (secret hehe) yang sudah sejak beberapa waktu lalu menarik minatku, disitu tertulis ‘penawaran harga khusus bagi mahasiswa’, maka akupun menelpon, register dan… I’ll do it next month .. hore… (asyiknya jadi mahasiswa…)

Asal jangan mengingat saja berapa banyak sudah utang tugasku yang semakin mendekati deadline… alamak…!!! Ayo, keep fight non …. Kamu bisa ….!!!!

14 Oktober 2008

...going home..


Beberapa lama tak pulang, aku disambut oleh BANDARA BARU, yang baru beberapa minggu resmi beroperasi. ya tahu sendirilah gimana kalo barangnya masih baru, segalanya masih kinclong, rapi jali, dan rasanya seperti begitu lapang. Saking lapangnya harus bertanya2 beberapa kali biar gak tersesat. Dan saking barunya semua masih pada taat aturan hingga tak ada satupun pedagang … (padahal, kan aku lumayan haus nih…) entah gimana tampang bandara ini beberapa tahun lagi, barangkali sudah ada fasilitasnya yang rusak, rambu2nya sudah pada copot, tapi mudah2an saja pepohonannya sudah mulai rindang .. (iya nih saking gersangnya aku merasa seperti berada di pantai)

Selanjutnya, melalui JALAN TOL BARU, yang beberapa bulan lalu aku melewatinya masih begitu berantakan dan belepotan tanah merah, sekarang sudah rapi, sunyi dan sepi. Selintas rasanya seperti di cipularang jika kita menatap lurus ke depan saja, jangan menoleh kiri kanan sebab tentu saja kawasan pergudangan gak sebanding lah dengan perkebunan teh. Dan disini kalo perbandingan harga 6 rb rupiah untuk 11 km, dengan 37 rb rupiah tuk 120 km, whalah… jelas gak level lah. Makanya aku terpaksa ngedumel bahwa inilah tariff tol termahal dan terpendek, tapi daripada menerobos jalur tamalanrea daya, tentu saja jalur ini pemenangnya.

Masuk kota, melewati kaki2 jembatan layang yang ternyata sudah jadi, yang waktu kutinggal dulu baru digali tuk memasang tiang pancangnya (kira2 nanti modelnya ini kaya di Pasteur kali ya..) , pohon2 pada bersembunyi di balik pamphlet dan spanduk2 karena spanduk centre-nya dah kewalahan menampung. Di setiap persimpangan, traffic light jadi cantolan, baliho2 raksasa tak ketinggalan, bahkan ada juga baliho di bawah lampu jalan sebuah taman yang menjuntai sampai ke bawah… kalau begini, bisa2 predikat Makassar kota ruko berganti jadi Makassar kota spanduk dong… yah tak apalah, asal jangan jadi kota sampah, kota angkot atau kota pengamen hehe…

Tapi ada satu spanduk raksasa yang dengan gagahnya nangkring di pusat kota, tentang Perda nomor sekian yang menyebutkan (klo gak salah ingat) bahwa dilarang memberi apapun pada pengemis di jalan kecuali klo di tempat ibadah .. (secara tersirat ini memberi keleluasaan dan mengarahkan mereka ke tempat ibadah dunk..!!) .. help, ada yang bisa beri nomor Peraturannya..??? (lagi malas cari sendiri nech)

27 September 2008

"arus mudik"

today, aku menempuh perjalanan 'pura2' mudik ke BAndung... iya nih just kamuflase, orang2 dah pada mudik beneran ini ntar malah melawan arus... ya skalian mo litle2 shopping alias 'thawaf' sepanjang dago hehe..maka karena ini adalah perjalanan mudik maka mari kita meliput..


Km 25-27 tol yang menuju jakarta,macet total!penyebabnya is sebuah truk pngangkut telur menabrak pembatas jalan, of course penumpukan kendaraan tak terhindarkan.. smoga saja perjalananku ini lancar saja, macetx sih belum,ntah di depan sana.. Berapa ribu telur yg pecah tuh,pd bceceran di tol..sayang ya,rugi besar.

km.43.. Wah ini mah sdh bukan jalan tol namax...padat merayap... Jangan2 ada kecelakaan juga di 2 km di depan,atau sudah mulai memasuki jalur mudik cikampek? (gak jelas nih, kan daku bukan pemerhati jalan tol..)
Whalah..klo kaya gini, hanya bisa berharap smoga batreku cukup bertahan...dgn kecepatan habis satu lagu but km-nya blm berubah,kira2 jam brapa ya aku bakal tiba?????

Km.48.. akhirx lolos jg....mari kita melaju lg smpai entah...å

Km.57..rest area bgitu rame dan be-warna warni... bnyk tenants baru,ada operator seluler yg mnyediakan fasilitas refleksi n ta'jil gratis..ada fasilitas tambah angin, ada bagi2 pngharum mobil, pokoke pada b'hura2 di h-4, yg kata salah satu koran ibukota mrupakan puncak arus mudik jalur darat..!!

ternyata, macet yang tadi hanya sesaat saja kok, anggap saja sebagai bunga2nya perjalanan... klo lempeng saja kan.. jadinya gak ada yang bisa diceritain ....

21 September 2008

buka bareng..


akhirnya... setelah berkali2 hanya berupa wacana only ternyata berhasil juga direalisasikan, meski gak lengkap komunitasnya, n gak komplit jadwalnya (mulanya mau sekalian buka-tarweh-sahur bareng hehe,,,)... yah, kapan lagi... ini kan buka bareng kita yang pertama dan terakhir dalam sejarah angkatan...
next Ramadhan dah gak mungkinlah, kuliah kelar palingan setelahnya semua dah pada berpencar2, sudah pada tercerabut dari akarnya di bawah jembatan layang of pasteur ... gak ada lagi yang muncul saban sabtu minggu dengan berlarian karena telat lalu ngos2an mendaki hingga lantai 3 ... atau terkantuk2 dan berhasil tertangkap kamera oleh fotografer amatir... atau yang bikin short message via catatan kuliah yang setelah terkumpul nanti bakal dibundel dan disisipkan bersama tesis hehe ...
atau yang sibuk menggambar "manga" atau "gathering" melulu jadi sering bolos ...

hwa ... beragam latar belakang dan budaya, maka mari kita berBhinneka Tunggal Ika ...
(asal jangan bersatu dalam tidak bikin tugas yea...)

so, sore itu, berhubung ternyata kuliahnya cepat kelar padahal tumben kita semua lagi pada semangat lho... berpose dulu ... cheers .....
dilanjut ke target tempat buka di Sukajadi yang ... whalah .. Bandung di sabtu sore so pasti macet..cet..cet... !!! maksud hati mo ngabuburit dulu di Parijs but apadaya parkiran dah full...

untung saja gak jadi mampir, mending kita wasting time aja di tempat tujuan sambil cari posisi yang uenak....
after that ... pada berpose lagi dengan status "RESERVED"
(sebetulnya fotonya mau ku upload but ternyata yang bagus hanya seorang, yaitu Bapak kita... jadi ga dipublikasikan untuk umum hehe..)

next... mau liburan kemana kita???!!

05 September 2008

..another truly case

Ramadhan hari kelima, sehabis jumatan, dalam ‘pertapaan’ku di KW, tiba2 dengan tergopoh2 seorang bapak usia sekitar 30an masuk membopong anaknya, sejurus kemudian diikuti oleh mamah, paman, bibi, teteh, dll…

What’s up? Pikirku ada yang kejedot lagi sampai berdarah2, ternyata bukan saudara..

Kasusnya adalah diare dah seminggu dengan intake tak terjamin ec. Muntah trus2an…

Ku inspeksi sekilas, wah tangannya sampe jadi kaku, apatis, dan turgor kurang bagus… hmm… dah mulai dehidrasi nih
“wah pak, kok nanti seminggu baru dibawa berobat..?”
“iya dok, kami pikir akan sembuh juga tapi ternyata jadi berkelanjutan…”
“ini harus diinfus, dan untuk penanganan pasien anak, disini kami tak punya wewenang, dan lagian alatnya tidak ada yang untuk anak. Gmn klo bapak ke RS terdekat saja, yang lebih lengkap sarananya”
“kami ini habis dari RS dok, tapi disana tak ada kamar untuk kelas 3, adanya hanya untuk kelas 1, dan kami tak punya biaya, makanya kami bawa kesini untuk pertolongan pertama”
“di UGD juga tidak ditangani? Kalau darurat mah tidak perlu cari kamar dulu pak,”
“hampir 1 jam kami di UGD tidak diapa2kan dok, makanya kami cari tempat lain”

(pikirku, wah … ini kok kasusnya percis dengan ilustrasi kasus yang kemaren2 kami diskusikan klo kuliah ya, ternyata di dunia nyata memang tetap ada …)

“begini saja pak, kami beri rujukan ke RS lain, biar penanganannya lebih cepat. Tadi bapak tidak pakai rujukan kan? Nah, sekarang dengan ada rujukan tentunya akan ditangani darurat dulu, masalah ada kamar atau tidak itu urusan belakang deh, pokoknya adek harus diinfus dulu”
“kami berembuk dulu ya dok”
“silahkan pak, klo bisa jangan lama sebab kita sekarang ini berburu waktu”

15 menit berlalu… kok urun rembuknya belum kelar juga ya? Semua kerabat dan handai tolan tokh sudah lengkap, tak perlu diabsen lagi…

“bagaimana pak? Kasian lho klo kelamaan, semakin lemes nanti, pembuluh darahnya juga jadi susah ketemu klo terlalu kekurangan cairan..”
“apa tak bisa dihubungin dulu di RSnya dok apa ada kamar atau tidak, jangan sampai kami kesana jauh2 tapi diberi jawaban tak ada kamar kecuali yang mahal lagi”

Perawatku nyeletuk, “langsung saja pak, klo ditelepon paling juga mereka bilang tak ada kamar atau disuruh langsung datang ke UGD”

“iya pak, kesana saja sekarang, perjalanannya juga makan waktu pula, jangan sampai semakin terlambat jadinya”

(dalam hati aku sudah ngedumel, dan hampir ngomong jika saja RS X trsebut tidak mau menangani lapor sama saya … hehe, rewa banget …)

10 menit berlalu lagi dalam suasana musyawarah tuk mencapai mufakat…

“baiklah dok, terimakasih atas bantuannya”
“iya pak, sama2…”

Aku pun lalu balik ke ‘sarang’, mau sholat …

After that, perawatku melaporkan “dok, tadi itu anak sepertinya gak dibawa ke RS deh tapi dibawa pulang ke rumah”

“lha kok, bukannya tapi sudah sepakat ke RS?”
“tadinya dok, tapi ternyata surat2nya tidak jelas, jadi mereka tidak mau ke RS takutnya ditolak karena alasan administrasi”

“ ………………………..”

Begitu ya? Padahal andai saja begini kondisinya dan kami memang punya kateter iv-nya, barangkali bisa jadi aku nekat memasangnya, meski resikonya cukup besar

Dari kompetensiku tentu tak bisa, dan dari segi hukumnya, t4 ini tidak boleh (itulah gunanya informed concent hehe)

Waduh, aku merasa betul2 patah hati … mau diapakan itu anak di rumah? Intake oral hampir tak mungkin sebab senantiasa muntah, mau diasapi, didoakan? Bukannya aku menafikan arti doa, tapi doa tanpa upaya, persentasinya berapa? Astaghfirullah … ini Ramadhan, bulan penuh berkah, semoga saja ada mukjizat …

30 Agustus 2008

traveling ...

Sabtu pagi,dalam KRL ekonomi menuju bogor ... Tumben masih pagi begini kereta dah penuh,akhirnya mari kita berolahraga dengan berdiri..
Beragam rupa dan tingkah laku, ada seorang ayah yang asyik menciumi bayi 2 bulan yang tengah dipangkuan ibunya, ada bapak setengah baya yang memangku CPU komputer, ada seorang remaja yang asyik bertelepon, ada yang nyender sambil asyik nge-touch screen ..(that's me)

---- akhirx duduk jua----

Ada seorang yang duduk dengan ransel besar dekat pintu,sedang asyik mncari gambar unik dengan canon-nya

Lalu kudengar suara perempuan dengan lagu yang sama sperti last week.. 'welcome to alabama'... Dengan country style-nya asyik ngamen sendiri bermodalkan gitar n harmonika.. Asyik deh ngdengarnya...

Lelaki itu mencoba membidik gambar, sang pengamen menjauh.. beberapa kali usaha sama,tapi bagi sang lelaki sia-sia belaka
Lumayan seru juga setting 'perburuan' ini tuk ditatap hehe...


Lagu berakhir,pengamen menyodorkan kantung bekas permen lusuh.di depan lelaki yang berkata, kok ga mau dipotret, pengamen mjaWab, gak ah mas,malu...

Sempat kutatap ia dgn takjub... Whalah apa aku ga salah liat, dia pake behel??? Kok bisa?




Lha.. Memang knapa,ga boleh pengamen pake behel ya, kan dak ada undang-undangnya hehe...
Tapi kan... Behel mahal... Lagian...gimana caranya bisa memainkan harmonika,apa ga tabrakan tuh sesama logAm hehe..
Duh masih pagi dah nglindur lagi...msh ngantuk kale


Aku mendengar suara kamera mengambil gambar...ÄÄBC



*[1]


AH4«µÿÿGåæ
Lalu berbalik, alamak... Sepertix aku tadi dijadikan obyek;.. Apakah aku dianggap cukup aneh tuk dipotret,karena asyik berkutat dengan layar hp meski kereta lagi berguncang2? Entah...

kereta tiba di stasiun Bogor ...

pfff... smoga potret yang tadi tak disalahgunakan...

meski ini adalah wajahku, tapi mengambil gambar tidak perlu pake izin kan? yo wis, mo gimana lagi ...




27 Agustus 2008

Sumus ius suma iuria

Today, di sela2 run of duty (maksudnya buru2 bikin tugas, gak nyambung hehe) cos was delay > 2 bulan (mohon diterima ya, wahai bapak dosen-ku yang baik hati, jika dikau menolaknya… berarti hak asasiku sedikit terluka …. Kata beliau, siapa suruh lelet..), dengan membaca bukuku yang sudah berusia 6 bulanan but baru terbebas dari sampul plastiknya…

Aku berjumpa kalimat ini :

“Sumus ius suma iuria” yang berarti “adil tidaknya sesuatu tergantung dari pihak yang merasakannya”

Petuah bijak dari siapa, entahlah…


Adil … (bukan nama orang lho.. Dengan melihat berbagai berita di media massa, atau yang ada di kehidupan sehari2… atau yang ada di berbagai buku yang sekarang lagi tergeletak di seputarku … kira2 jika dipertanyakan, masih adakah keadilan di negeri ini? Tentu saja masih… sebab yang terekspos itu adalah yang tak adil, yang adil masih asimptomatik…

Selalu begitu, yang tampak di depan mata adalah yang salah, yang benar dan sudah dianggap lazim tak perlu dipersoalkan, sebab sudah sesuai dengan konteksnya

Sama juga dengan itikad, jika itikad baik tidak perlu dipertanyakan, namun jika itikad buruk harus dibuktikan …

Nah lho …

Aku membaca lagi satu kalimat : “LAW is nothing”

Benarkah?

Sudah sedemikiankah apriori pada hukum di Negara kita …??

Stigma yang timbul di mayarakat kita bahwa para penegak hukum itu dapat diatur, dapat dimainkan , sebab segala sesuatunya berdasar pada sesuatu yang bernama uang. Makanya, seseorang pernah berkata, jangan pernah jadi penegak hukum …

(apakah sekarang diriku sedang mengarah menuju penegak hukum? Entahlah…)

Kira2 mengapa ia berkata demikian? Apakah sebuah eufimisme semata, agar aku tak ikut terjerumus dalam jurang? Atau semacam keputus asaan, sebab, hukum tak jua tegak?

Apa karena hilangnya rasa percaya pada lembaga penegak hukum kita, sehingga setiap orang ingin menjadi penegak hukum itu dengan bermain2 menjadi hakim? Lempar batu, tawuran, semakin marak saja di tv, antara aparat dan siapa saja ...

Pfff…. Jadi cuape deh …

Eits… kan lagi mau bikin tugas nih, kok malah jadi ngelindur … klo ngisi blog aja lancer, but klo ngisi lembar tugas jadinya “hang”…

Hehe… sekarang mau serius lagi, keep fight, ayo non, yang semangat …


Btw, sebelum pamit, aku mau ngutip lagi kata2nya Taverne :

Berilah aku hakim yang baik, jaksa yang baik serta polisi yang baik maka dengan hukum yang buruk sekalipun akan memperoleh hasil yang lebih baik


Amin…. Semoga Negara kita Republik Indonesia tercinta ini, dalam kekisruhan dan kekusutan hukumnya, dalam segenap carut marut politiknya, bisa dianugerahi para penegak hukum yang berhati mulia, beritikad baik, berpikir bukan dengan perutnya, memiliki hati nurani yang bersih dan bisa terhindar dan menghindari segala bentuk gratifikasi ..

22 Agustus 2008

perjalanan ngantukz...

Terjebak traffic jam after hour of weekend di jln raya lenteng agung, ditemani lagu 'kesempurnaan cinta'-nya naff di kedua telingaku dalam perjalanan menuju bandung... Dgn kesadaran yg cukup beralih akibat pengaruh phenyl prophanol amine n chlorpheniramin maleat... Maklum flu berat kembali berkunjung, entah pengaruh jiwa raga lg kurang fit, under pressure of examanation, atawa gara2 sejumlah naphtalene di kmr mandi? Entahlah... Sebab klo perkara sick building syndrome, hipersensitif pd segenap bau2an yg menyengat, just give it to me..
Dah hampir 20 menit, spertix mobil ini baru bgerak skitar 200an meter deh, terbukti dgn lancar n bebas hambatanx jemariku memainkan stylus tanpa terganggu oleh guncangan kcuali baru saja ketika melintas rel kereta dgn view hijau of univ. Tama jagakarsa...
Akhirx .. Lumayan terbebas jg, skrg dah antri di pintu tol lenteng agung... Sesore bgini, di tol sepertix ga jauh beda... But yah..don't worry be happy...
It's time for sleep, merajut pikiran2 berselaput dlm mimpi yg berkabut...


Yea...the samsons is singing now.. Semakin mendayu, semakin mengharu biru...
Diriku mau bobo dulu...

one year is fading out

hari ini, salah seorang sobatku berulang tahun...
tepat setahun lalu aku masih bersua dengannya, merayakan 'hari jadi' sambil tertawa dan bercanda ria... menghitung hari2 yang terlalui, kadang berguna dan kebanyakan terbuang percuma.. itu setahun lalu...
sekarang beliau dah jauh dan hampir tak terjangkau oleh pandangan mata, kecuali jangkauan sinyal tentunya... padahal setahun lalu masih takkan terbayangkan bahwa tahun ini jalan hidupnya bakal benar2 berubah ...
yah .... klo persoalan takdir hidup, maka siapa yang bakalan tau?

the same as me ... setahun kemarin mana pernah terbayang bahwa hari2ku bakalan seperti saat ini, sungguh teramat sangat berbeda dengan setahun kemarin, menjalani rutinitas yang kadangkala terasa begitu menjenuhkan ...

yeah... hanya sekedar satu hari yang berkesempatan diberi nama hari ulang tahun, hanya sekadar satu hari yang tepat sama tanggal dan bulannya kita lahir ke dunia...
mungkin bagi sebagian orang bukanlah hari yang penting, namun ada yang mengagung2kannya sehingga tidak boleh tidak harus dianggap sebagai hari besar ...

tergantung dari sudut mana kita memaknainya...
setiap hari untuk menjadi lebih baik, bukan hanya di saat ulang tahun atau tahun baru saja, everyday is a new day for make something useful n better ....

maka dulu jarak kita yang hanya sekali angkot saja, kini harus terpisah beratus kilometer, lewati samudera...
you leave me
I leave you
we leave our 'hometown'

actually, she is my twin sister ...
so, HAPPY BIRTHDAY FOR RIA di Pasangkayu
n HAPPY BIRTHDAY FOR NANI di Bandung
(when while I see you again, sist ???)

17 Agustus 2008

merdeka..!!!

Klo agustusan, pasti deh suasana terasa lebih semarak, lebih rame, dan so pasti bernuansa merah-putih. Pagar, gedung2, pohon2 semua pada bersolek, bergaun demi tuk merasakan juga suasana 17an ….

Bendera2 kertas melambai2 di sepanjang gang, rumah2, lapangan tempat berbagai lomba digelar, dari lomba yg serius kaya gaple sampe konyol2an seperti mendandani dengan mata tertutup, dari yang diikuti para sesepuh RT sampai generasi yang baru tumbuh gigi. Lalu ditutup dengan penyerahan hadiah, parade oleh dancer cilik sampai joget dan parodi ala “suami2 takut istri” yang lumayan membuat perut bergejolak…

Yah… seperti itulah suasana agustusan di Jakarta coret…

Teramat sangat berbeda dengan setahun kemarin, waktu agustusannya diisi dengan upacara bendera di lapangan, sebagai seorang abdi Negara yang baik dan patuh pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga hehe….

Sekarang mah… lagi cuti… jadi gak perlu berurusan dengan segenap formalitas like that ….

Duh … aku lg kangen nih ama Karebosi, sekarang tampangnya dah kaya gimana ya?

(dan euforia hari merdeka yang libur kuliah ini ditutup oleh serangkaian jarkom yang menyebutkan bahwa next week, we have to pass 4 examanation....
whalah.... mana bahannya pada gak ada disini, semua pada di Sukaluyu !!!)




30 Juli 2008

Filosofi ONET

Apakah kamu seorang gamers? Klo mengaku iya, game yang gimana yang kamu suka, arcade, adventure, action, story etc…???
Pernah mencoba main onet? Sepertinya game ini sudah menjadi wajib hukumnya di komputer , terutama di kantor2, setelah solitaire dan zuma (sudah teruji secara statistik loh… hehe)

Awal mulanya menjajal game asal korea (pantas mirip dengan mahjong) ini sebenarnya aku tak tertarik, bahkan sering ku restart saja sebab kurang paham apa maunya, mana waktunya sangat cepat berlalu. Usut punya usut, atas instruksi gamer lain, yang memberiku pinjaman FDnya yang ber’onet’, ternyata kuncinya biar waktunya lebih lama adalah jangan pakai suara apapun.(lagian, siapa juga yang suka pada musik latar dan o’o-nya, mengganggu konsentrasi saja, kecuali untuk membuat anak2 terkekeh2…)

Wah ternyata seru juga… psstt…. Sebenarnya yang meng-copy game ini di kantor adalah diriku but …jangan bilang2 ama bosku ya.,…

Sekarang, jika sudah menjadi penikmat onet, sudah sampai level mana? Pernah sampai habis, betul2 tak ada lagi ikon yang tersisa? Klo iya, selamat… itu baru namanya puas….

Yang bikin game ini seru sebenarnya ada dua hal, pertama game ini tak bisa di-pause, jadi meskipun kamu lagi kebelet, tahan saja atau waktumu akan habis kalau kamu buru2 ke kamar mandi. Lalu, kesempatanmu akan berkurang seiring dengan ia me-refresh susunan ikonnya. Jadi meski waktumu masih banyak namun ‘nyawa’nya semakin berkurang, maaf saja.
Kedua, game ini tidak menawarkan fasilitas HINT alias bantuan. Jadi, jika pusing, selamat melotot sampai kamu strabismus, lakrimasi, dan vertigo. Bantuan orang lain yang jika hanya mengatakan gambar ini, gambar itu, tidak cukup membantu, sebab persepsi kita tentang si ikon itu juga beda. Ada yang bilang “kura2”, “badak”,” ulat”,” kuda nil”, lha … ini kan temannya si pokemon, pantas saja aneh2 wujudnya. Jadi klo yang berniat membantumu hanya membantu dengan suara bukan telunjuknya, plis suruh saja dia diam lalu antri duduk manis di belakang.

Ow ya yang ingin aku tulis disini bukan tentang kursus kilat ngonet, but gimana filosofi-nya (taela…. Yang habis kuliah filsafat lagi part two…, but swear deh baru kali ini aku kuliah filsafat yang enjoy punya)
Kira2 jika gambar2 itu masih lengkap, pernah gak terpikirkan bahwa si “ulat” ini akan berpasangan dgn “ulat” yang nun jauh disana sementara ada yang lebih dekat?(level 1)
Atau kira2 jika yang “kuda” ini bergeser, maka kesempatan bagi si “badak” akan terbuka, atau sebaliknya, malah jadi tertutup kecuali jika si “lalat” yang jauh di atasnya juga berpasangan (level 3, 4) Bingung? Klo gitu main onetlah biar ngerti hehe

Mungkin jika dianalogikan dengan hidup, semacam ngonet lah. Jadi kesempatan untuk suatu hal takkan terlihat jelas jika belum tepat di depan mata, kesempatan tuk apa saja. Mungkin pekerjaan, rejeki, ilmu, pokoke whateverlah.
Dalam perjalanan tuk meng’kasat mata’kan kesempatan itu, harus menempuh dulu jalur lain yang mungkin lebih mudah. Nanti setelah ikon2 semakin berkurang, barulah tampak bahwa yang di kanan atas bisa berpasangan dengan kiri bawah, meskipun disaat awal sepertinya itu hal yang mustahil. Sebaliknya, mungkin ada gambar ganda yang tak terlihat namun baru disadari setelah ia bergeser, maka kesempatannya ‘bersanding’ lenyap sudah, tak ada yang namanya ‘undo’ dalam game ini…

Dalam hidup gimana? Mungkin dalam permainan, jika kita jenuh, sakit mata dan tak bisa melihat ada lagi kemungkinan, bisa saja kita me-restart, gak susah kok, paling juga sedikit sebel. Tapi sepertinya kata restart hanya untuk level awal saja, klo untuk level selanjutnya mana sempat memikirkanx, berburu waktu euiy … (hidup bisa di restart juga kah …???!!!)

Andai hidup seperti onet…. Sudah level berapa ya kita? Hehe …

Psst…. Tulisan ini dibuat dalam rangka sebel dari tadi hanya sampe level 3, main onet sebab terbangun tengah malam (karena lapar) dan bermaksud tuk menjadikannya pengantar tidur but jadinya malah jadi semakin melek …
But, semoga kita bisa jadi lebih bijak, love of wisdom, philosophia …
(diriku apa jadi lebih bijak setelah maen onet ato kuliah filsafat hehe)

27 Juli 2008

"pelayanan prima"

Selama semingguan di Bandung, bertambah dua lagi t4 favoritku tuk ‘nongkrong makan’ … tempatnya sih ada dimana2, maklum aja kan resto fast food…
Pertama, kfc dago. Sebabnya, disini struk transaksi berapapun nominalnya bisa ditukar dengan fasilitas internet gratis meski just 30 menit but kan lumayan … coba di Makassar kaya gitu juga ya ..
hwa jangan2 pada makan di sana meski just es krim biar bisa dapat gratis ngenet … ato sudah begitukah? Tau ajalah klo gratis siapa yang nolak… padahal klo ke warnet juga palingan cuma 2 ribu perak… klo ada yang iseng, waktunya dah hampir habis keburu ke kasir beli es krim lagi biar dapat tambahan waktu hehe...

Kedua, mcD simpang dago. Karena view-nya asyik, bisa ngeliat traffic light maksudnya, klo duduknya di teras.(memangnya apa sih di bandung yang tempat makannya ga pake teras..) buka 24 jam, hotspot pula, tapi ga mungkinlah aku kesini tengah malam buta! N dsini banyak koran n majalahnya, lumayan tuk melepas ke-kuper-an info, apalagi korannya aktual punya.. yah kali aja pingin baca koran hari ini mampirlah dan minum2.
Oh ya, pelayanannya juga oke, tadi waktu aku habis cuci tangan n meninggalkan minumku yang baru kuicip 3 teguk.. eh ternyata dah diangkat. Bukan bermaksud complain but just memperdengarkan pada stafx bahwa aku mencari minumku, eh ternyata malah diganti yang baru. Padahal kan sebetulnya kan palingan aku cuma minum setengah, tadi saja sudah bermaksud pulang ..

Hehe itu namanya excellent service… jadinya kan betah dan bakal datang kembali …
Psstt… jangan2 ternyata ada pihak managementnya yang habis baca ini trus aku dikasih voucher, ga akan nolak kok …

Seandainya saja pelayanan di rumah sakit dan sarana kesehatan kaya gitu ya … senantiasa senyum dan ramah… atau seperti di pertamina, klo petugasnya tidak ramah anda berhak dapat gratis bensin 1 liter.
Ato di kasir supermarket tertentu, jika tidak senyum anda berhak dapat produk minuman tertentu 1 kaleng.
Andai ada RS yang menulis JIKA ANDA TIDAK MENDAPATKAN PELAYANAN YANG PRIMA ANDA BERHAK DIRAWAT GRATIS 1 MALAM, ATAU CHECK UP LABORATORIUM 1 ITEM… nah… itu baru ok…

16 Juli 2008

my sunset...


Pernah begitu kangen pada sesuatu, yang pada saat keberadaannya begitu dekat justru malah tak dianggap ada, atau tak cukup berharga? Mungkin seperti itulah yang kini terjadi padaku, aku begitu kangen sama pantai ….

Ya, disini di tanah Jawadwipa, mana bisa ketemu pantai – ada sih, pantai indah kapuk hehe – yang cukup apik tuk dipandang, bukannya yang berwarna dan berpenampakan seperti secangkir kopi (psst … jadi kangen juga nih minum kopi hehe), itupun kalau ketemu. Lagian, kalo mau hanya melihat, ke Ancol dah sana, tapi mampir dulu di dufan ber-tornado ria …

Padahal sepanjang hidupku di Makassar, yang namanya pantai terbentang luas di hadapan mata, tapi kok rasanya gak juga pingin memandangnya selalu, apa karena memang sudah begitulah adanya? Demikian halnya selama 2 tahunan aku di pantai barat Sulawesi, sepanjang menyusur jalan hanya ada pantai melulu sampai hampir bosan memandangnya. Tapi swear, pantai Majene itu betul2 indah deh, masih asri dan view-nya betul2 bikin mata jadi bersih …

Disini, di Jakarta coret – alias Jakarta bukan Bogor juga nggak – mana ada pantai, paling juga hanya ada setu buat tempat pemancingan. Di Bandung apalagi, cuma parit dan sungai yang berada di dalam ‘jurang’. Selebihnya, just pegunungan yang menghampar …. Yah, namanya juga berada di ketinggian …

Tapi, tahu tidak, bahwasanya Bandung itu berada di tengah sebuah danau purba … nah lho, ntar aja di bahas tentang itu … sekarang, aku lagi mau kembali ke jalan lurus, melaksanakan tugasku sebabgai mahasiswa yang baik, mengerjakan tugas2 yang entah sudah berapa lama melewati deadline namun belum kelar2 jua …

Makanya, sekarang background-nya dah ganti jadi gambar di atas… kalo sudah melihatnya, jadi paham kan, gimana ngangeninnya Losari … jadi sekarang teman yang pinjam laptop dah gak bilang aku narsis lagi hehe …

Btw, sebenarnya arti narsis itu apa ya? Menurut kamusku, itu semacam bunga bakung alias daffodil, trus menurut Oxford

narcissism /"nA;sIsIz(@)m, nA;"sIs-/

· n. excessive or erotic interest in oneself and one’s physical appearance.

DERIVATIVES narcissist n. narcissistic adj. narcissistically adv.

ORIGIN C19: from Narcissus, the name of a beautiful youth in Gk mythology who fell in love with his own reflection in a pool, + -ism.


Entahlah klo menurut Bang Wiki ….

12 Juli 2008

lonely is the night ...

ini bukan judul lagunya 'air supply' yang merupakan lagu favorit my sister ... it just my feeling right now ...
disini, di terminal penerbangan internasional of JIAC (aku ga dari mana2 kok, just domestic flight only), sambil menunggu tibanya si KIA Pregio yang akan mengantarkanku balik ke tanah Pasundan (just ninggalin seminggu kok rasanya jadi kangen ..), memandang bemper2 of Alphard, Volvo, dan beragam mobil mewah di depan mataku yang pada hitam berkilat ... dan tak jauh disana antrian calon penumpang Silver Bird-Excutive Taxi yang lumayan panjang yang dengan patuh mengikuti layanan dari petugas bersarung tangan ...
terbersit sedikit pikiranku, kira2 klo aku pake salah satu dari kendaraan kinclong dengan sopir ber-safari itu ke Bandung, aku bayar berapa ya...? (alamak, bisa habis duit spp-ku hehe)
maklum lagi sedikit mumet ...
dengan hp yang pada lowbat, disini saja, menanti dan bersenandung ...
(lagi suka lagunya KIN "malam jingga", apa ada hubungannya dengan kesukaanku saat ini pada terracotta?)

tiba di rumah setelah putar2 cimahi dan gegerkalong...
disambut dengan pintu rumah yang ga bisa kebuka ... sepertinya hari ini memang harus cukup berat, dalam letih dan penat ...


05 Juli 2008

baru on air lagi ...

sudah bulan juli ternyata ... dah pertengahan tahun, midyear (sale) lagi ... musim liburan lagi ... harga tiket gila2an lagi ... apalagi klo buat ke bagian timur, ampyuneee... mahle sekalle ...
mending juga skalian ke batam, lebih murah euiy!
(emangnya ke sono buat ngapain non?!)
but swear, lagi homesick nih ... (padahal klo pulang justru ga pernah di rumah hehe...)
pingin berwisata kuliner di kampuang sendiri ....

25 Juni 2008

so lazy day

lagi bete.
PDA mati.
pede mati.
fren mati.
Acer mati.
lampu mati.
bensin mati.
9 jam
terpenjara tanpa energi
tanpa akses ke dunia luar
tanpa jalur komunikasi
tanpa jumpa teknologi

15 Juni 2008

Minggu siang ...

Ampun nih Bandung… macetnya tak terkatakan lagi…. Tadi aku tinggalkan rumah jam 10.30, mampir di gasibu tuk ‘brunch’ sotomie andalan sekitar 20an menit, trus nunggu angkot yang berhasil lolos dari kemacetan sekitar 30 menit ga ada yang kosong …

(dan serunya lagi ada 4 mobil pemadam kebakaran yang mo lewat jadi sirinenya bersahut-sahutan… tak jauh di belakangnya disusul pula dengan 2 ambulance ,,, kbayang ga sech …)

Padahal andai ada taxi or ojek jadi bisa via jalan layang saja kan dah langsung tiba di Pasteur .. untung ga nekat jalan kaki hehe …

(jangan2 ujung macet ini ada di Cihampelas, atau malah di BTC ?)

Akhirnya jalan dikit eh … dari tadi jalan kayanya dah banyak nih … ketemu angkot yang ke arah dago, yo wis kuputuskan pake jalur alternatif ntar nyambung lagi. 20 menit lewat tanpa hambatan, lalu ganti lagi yang menuju stasiun … nah disini inilah juga salah satu biangnya … so sepanjang jalan dari huruf K besar di pojok sampai Danamon yang di pojok juga (salah ndiri kenapa tadi ga turun disitu, meski harus jalan kaki ‘dikit’ lagi) angkot merayap saja kaya bebek … ini baru Juanda yang angkanya 3 digit lho, masih belum yang nomor kecil … padahal pernah-suatu-hari-kapan-itu kulalui jalur ini dengan jalan kaki … but think about it di siang bolong gini mohon maaf lahir batin dah …

Pfff… keretaku berangkat pukul 15.00, aku sih yakin aja bakal keburu, cuma, sebenarnya tadi pingin mampir kmana2 dulu sebelum balik … kayaknya ntar harus wasting time di dekat2 stasiun dah … ya dimana lagi klo bukan pascal hypersquare atawa braga …yang aman2 saja, soalnya tiket kretaku ini begitu berharga.. bukan masalah rupiahnya sih … but ini minggu sore bo’ .. ga pingin ngulang pengalaman selonjoran beralas koran lagi… yang seperti ku bilang pada my roommate, mengutip iklan nih : Hidup adalah perjuangan …

Keasyikan nulis, sudah dimana gerangan ku berada? Whalah… masih depan Prefere? (tumben ga mampir) ampyun …. Maklum baru ngerasain minggu siang ga kuliah hehe …

Ntar kapan2 lebih enjoy berangkat senin subuh ah …

(akhirnya tiba 13.15, hampir 3 jam!)

07 Juni 2008

.... aku bolos !!!


dari acara pengukuhan pamong praja muda ... yang dilantik 992 orang ... dari segenap penjuru negeri ... yang ditonton oleh para kerabat dan handai taulan ...
diriku di podium utama, memandang keramaian di depan sana, manusia2 berbalut kostum putih2 yang berbaris rapi jali (beda banget waktu aku baris2 waktu prajabatan hehe..)

4 tahun lewat ...
pasti banyak cerita dan kisah yang harus tamat, meski tak sedikit yang terus berlanjut ...
pasti banyak sedih senang susah gembira, yang tak terlukiskan dengan kata ...

selamat ya...
selamat menempuh hidup baru ...
selamat lepas dari otorita ...
selama bergabung di dunia nyata ...

(pun diriku, sitting here with my body without my soul...
my soul isn't here ...
melarikan diri dari kuliah yang "excellent punya")

01 Juni 2008

the last chance ....

...Gerbong restorasi of parahyangan terakhir yang ke jakarta, duduk beralas koran,
bersandar di dinding yang untungnya berlapis walpaper...
Ini adalah kesempatan terakhirku bisa ke jakarta hari ini, setelah melewatkan 2 kereta berdiri lainnya, dengan menelepon kesana kemari : informasi -- travel -- informasi -- travel lain -- informasi -- tolong segala travel yang ada -- dan pemikiran tuk ke leuwipanjang yang entah dimana itu kecuali yg kulihat di peta bdg yg sejak minggu lalu tak pernah meninggalkan tasku
dgn resiko dihadang macet saban weekend at bdg..
pff.... Yah...sekali2 mengalami gpplah, setelah 2 hr lalu berhasil menduduki kursi idaman yg
seorang diri jadi 'pemimpin barisan'...

Ternyata yg senasib cukup banyak -- padahal tadi aku masih berharap bisa dapat kesempatan gaul dengan orang dalam demi mendapat duduk -- dari tua muda perempuan laki semua ada, semua mungkin dengan keterpaksaan sama namun tokh.. harus gimana lagi ?
Jakarta Senin pagi mungkin takkan lengkap jika tanpa kami, tanpa mereka maksudku... Mungkin besok mereka akan ngantor dengan l don't like monday namun roda waktu trus bergulir...

(kereta berhenti di Ciganea, dalam gelap yg pekat, 2 minggu lalu aku menjemput pagi disini waktu menjajal kereta yg berangkat jam 5 pagi)
sebenarx klo dinikmati, perjalanan ini asyik juga, mumpung punya kesempatan selonjoran di kereta meski mata perih krn asap rokok padahal hari tanpa asap rokok baru kemarin ..., tapi mendengar diskusi2 yg lebih panas dari debat di tv, atau kelakar2 pengusir bosen, bahkan segala tingkah awak kereta langsung dari sumber logistiknya, dengan 1 gelas pecah dan harus melewati tubuh2 yg menstagnasi panggung catwalk mereka ke segenap gerbong...
Aku merasa mereka memandang kami dengan simpati, padahal mungkin sebenarnya tidak karena hal seperti ini tentu sudah sering mereka dapati (aku saja yg mengharap tuk dapat simpati klo gitu hehe)

Akhirnya ngantuk juga... Wah jangan2 ntar aku tidur malah ....,..>.. Dan ....
Sepertinya mending aku coba memejamkan mata... Biar pun tak akan karuan modelnya...
(sptx gerbong distal kereta ini bakal klaparan deh, krn gah usssahh mes
gak bisa mesan makanan karena habis 'diembat' oleh para penguasa yang menduduki
kereta makan...


what a wonderful trip .... cuape... banget ... but, once more "hidup adalah perjuangan" ....

ternyata Gambir di hampir tengah malam, syahdu.... banget ya ...

27 Mei 2008

today's letter ...

Membaca Kompas hari ini, yang di halaman depan berhiaskan gambar Porong dari udara, yang samar2 seperti melihat gambaran bumi dari angkasa luar, yang buram dan suram … berselimut lumpur dan ‘debu2 antariksa’…

Dan di bagian bawah, ada kisah tentang penerima BLT, yang salah sasaran, tak merata, dan tidak mencukupi ….

(rasanya jadi gimana ya… trenyuh – miris – pedih –perih campur aduk jadi satu …)

“Mereka lebih miskin dari saya …” demikian judul tulisan itu, yang dikatakan oleh seorang penerima BLT, yang karena tetangganya yang sebetulnya jauh lebih membutuhkan dari pada dirinya ternyata tidak menerima bantuan yang peruntukannya sebagai “penghibur” tuk naiknya harga BBM yang tentunya diikuti dengan melonjaknya harga apa saja yang ada di wajah bumi Indonesia ini.
(dengan pengecualian harga diri, sepertinya…)

Ya, atas inisiatif sendiri, bersama warga penerima ‘bonus’ lainnya, mereka menyisihkan 1/3 dari yang diterimanya - artinya jatah tuk satu bulan – untuk diberikan pada mereka yang membutuhkan, agar sama rata katanya.

-------------------(d.i.r.i.k.u….t.e.r.p.a.k.u. …….) -----------------

Bersamaan dengan itu pula, di layar kaca, tergambar seorang ibu yang dengan adanya BLT dengan senang hati menuju ke pasar tradisional tuk membelanjakan jatah 100rb nya yang ternyata hanya bisa dipakai tuk bahan makanan satu minggu bagi keluarga dengan 5 anaknya ….

Lalu katanya, “sebetulnya ini tidak mencukupi, tapi tentu saja tetap harus disyukuri. Tapi seandainya bisa memilih, lebih baik tidak ada BLT tapi harga2 tetap stabil dan tidak naik ….”

…………………………….(no words) ………….....………………

pindah channel, ada berita bahwa Ariel Peterpan sudah resmi jadi duda …..)

-------------------(……………….) ----------------------


Yah ….. hari2 terakhir ini, begitu banyak peristiwa yang terjadi, dan diriku yang baru melek dan beranjak dari tumpukan buku yang rencananya bakal kubaca dan kucoba pahami (tapi rada mumet jadinya..) dan mencoba mengalihkan jenuh ke Koran dan tv, malah terhenyak …

I have no words to say what ….

Seandainya aku adalah presiden, yang ‘rela tidak populer’, pasti aku bakalan mengalami personality disorders… harus mikirin segala yang memusingkan kaya gini …

(untung kamu bukan presiden, dan ga bakalan deh …. Mana ada presiden yang rapuh dan sentimental like you ….

Ih biarin.. I’ll be a president to myself only kok!)

(* coming next .....)

.....Pernah naik KRL ekonomi Jakarta – Bogor ? Kalau belum, cobalah. Itu adalah semacam “Indonesia kecil” menurutku, dan jika hatimu tumpul, tak dapat merabarasakan kesulitan hidup, niscaya setelah turun hatimu akan berubah. Berubah jadi semakin membatu, atau, dan semoga, menjadi lebih peka ….

19 Mei 2008

the Tired one .....

I feel my eyes is so tired, pulsating or fasciculating ?

Is it over accommodation or, please God don’t let my gravior myophia is getting worse…

Too many contact with computer I mean, although in the list this acer travelmate is less radiation, but in fact, when you face to face, hand to hand, closed with it for eight hours over a day, the radiation is enough to make some trouble. The defanse mechanism are, and of course, being sleepy, tension headache, lacrimating, maybe photophobic, and another muscular traction of entire body especially at the back.

Want to getting well?

Just leave it, take some rest, a soft snap, don’t touch anything with the same state with the computer like television, handphone,and of course PDA … moreover, do not make any short message either with your thumb—beside you can make it with the closed eye—or your fingers, if you used communicator, and the all important is your stylus, foremost if the PDA need any periodic recalibrating ….

Missing something? Your homework must done whereas you have to try any search engine from any link, magazine, newspaper, textbook, or just a blogspot ? your chat-mate send a blinking invitation? Your urgent email need to be sent ? leave it all please, I begging of you, just for your health, okay …

Anyway, do not read anything when you are enroute a trip, whatever the vehicle, train, standing train, car, and indeed, motorcycle … if you want to wasting time just hear your iPod or make any ficture in your head, until you were sleeping beauty and make some dreams…

The last, do not drink any coffe (like Pref’s CafeLatte) or chocolate (as Dunk’s Hot Chocolate plus chocolate filling donuts) when you want to go, or just any coffemix when attend the lecture, an even as you feel sleepy, do not eat any coffe candy. Isn’t enough? Don’t force yourself to go along the road even it the Djuanda Street (of course!).

I hope I’m getting better …

In order that my lecture-mate do not tell me that I’m change, become different because of my patient and uncrowded. A praise or ??!!

16 Mei 2008

10 tahun lewat ....

semalam, dalam kondisi letih lemah lesu (memangnya sindrom 5L ??) setiba di rumah kusempatkan juga nonton acara Kick Andy di Metro TV, yang kali ini menampilkan Harmoko, yang pada jamannya dulu menempati rating cukup tinggi untuk senantiasa tampil di TV. Rupanya, tanpa kusadari sekarang sudah bulan Mei, dan tepat 10 tahun sudah yg bernama "reformasi" ini bergulir ...

(makanya, jadi tema di acara itu ...)

acaranya lumayan seru, saya sampai kadang harus menahan diri tuk tidak terbahak2, narasumbernya kadang melontarkan kalimat2 yang terlalu seru jika hanya dibalas dengan senyum, soalnya orang rumah sudah pada tidur, padahal meskipun sebenarnya mataku pun sudah sayup2 but berhasil juga acaranya kutamatkan ...

sudah 10 tahun ternyata ....

sepertinya waktu itu diriku sempat pula berperan serta dalam "mempercepat" reformasi, alias ikut berdemonstrasi dan berdemokrasi (demo-crazy?).maklum waktu itu lagi mahasiswa yang penuh idealisme ataupun turut meramaikan saja...

sekarang2, kayanya suasananya hampir menyerupai deh -- apalagi tak lama lagi katanya BBM bakal naek -- dimana2 orang banyak antri tuk beli minyak, pun sembako (karena ada operasi pasar), demo kian marak sampai memacet2kan orang2 yang akan beraktifitas, but plis deh, semoga saja tak ada cerita 'menurunkan' presiden lagi, sebab menurut hemat saya, siapapun yang ada di tampuk kepemimpinan, di hare gene... jaman yang serba amburadul ... segala2nya ga bisa berlangsung secara normal lagi seperti sediakala .. (definisi normal itu apa sih ?!)

yah ... daripada membuang2 duit lagi tuk urusan turun menurunkan, awas mengawasi, lantik melantik, mending dipakai tuk hal2 yang more valuable, more useful ... dan, mengingat ucapan salah seorang dosenku yang seriiiing banget ngucapin nih kalimat : yang penting adalah itikad baik ...

.................................................................................................

(semoga diriku akan senantiasa dan selalu beritikad baik, amin ....)

10 Mei 2008

Bandung again ....

today, kembali lagi dengan terburu2 mengejar kereta... yah begitulah rutinitasku saban weekend... yang kali ini dengan keberuntungan yang so perfect karena begitu tiba di stasiun, yang sebenarnya memang rada telat coz sempat ada insiden komputer hang waktu lagi nge-print tugas (yang udah lewat tenggat waktu seminggu...hiks!), pas sampai di pintu stasiun bertepatan dengan tibanya pakuan ekspres....
untung saja dah nyediain uang pas, so... dengan mengandalkan sayap2 yang tak terlihat, berhasil juga mendapat kedudukan, sebelum pintu kreta keburu tertutup ...
pfff... how wonderful morning ...

setiba di Gambir, sempat memperlambat tempo lalu ngantri tuk tiket Parahyangan 08.45, ku menghibur diri, masih lama, bisa breakfast dulu neh... di ujung antrian dari kejauhan kulihat tulisan "eksekutif habis"... ya, gpp deh pake yang bisnis saja klo gitu ... semakin dekat ke loket ternyata ada tulisan lagi "tersedia tiket berdiri" ...
what ...?!!! Standing for 3 hours ..???
ternyata tiketnya sold out... alamak... klo gambir - bogor mah bisa dimaafkan klo berdiri, but jakarta - bandung ? ... yah, mo gimana lagi, daripada telat ... (semakin telat maksudnya...)
2 antrian lagi, ternyata ada yang mengembalikan tiket, jadi ada 4 seat ekse yang available... plis, my God... smoga saja yang di depanku ini tak mengambilnya semua ...

......
yes...!!!
ternyata dia mengambil 3 seat, dan jadilah 1 sisanya buatku .... how is the miracle ....
thank's God who loving me so much ...

(klo aku jalan alone,suka aja 'beruntung' like this, but klo ama salah satu sodaraku, klo bukan hanya sempat menatap ekor kereta, atau melihatnya melintas di saat belum nyampe di stasiun... makanya suka sorangan wae aja...)

btw, klo dipikir2.. kok suka banget ya ber-'konfrontasi' dengan kereta api ??

but yah ... keberuntungan hari ini terkontaminasi oleh satu 'kemalangan', O2ku ngambek lagi dan me-restart itself dan kembali ke pengaturan awal, so once more .... raiblah segenap data, contact lists, schedules, appointments, jadwal kereta, foto, wallpapers, ringtones, drafts, especially hundreds messages ....
(termasuk satu2nya fotoku yang berhasil terekam di Semarang .... hikz!!)

salah sendiri menyimpan sms sampai ribuan tak dihapus2, mo dikoleksi ya non ...
pantas saja beliau hang gara2 kepenuhan memory ....

yah ... that's mean, "Selamat menempuh hidup baru" untuknya ....
terpaksa deh nyari moment tuk jadi wallpaper...

(dan pilihannya jatuh pada .... tol cipularang ...!!!)

07 Mei 2008

Headline News Today…

Di salah satu tv swasta sore ini, aku memandang lagi aksi anarkis yang datang dari my motherland Makassar… dari para mahasiswa yang berlemparan batu ama aparat di depan kampus di jln Perintis itu…

Penyebabnya adalah berhembusnya wacana ‘kenaikan BBM’ (lagi)…

Yah …. Mungkin aku hanya bisa menarik napas panjang, tanpa mampu berbuat apa2… sebab segalanya jadi serba salah… minyak dunia memang sedang gila2an, jadi kalau kita tetap mempertahankan harga lama, sementara minyak kan tak hanya ditimba di sumur atau di laut saja…. tapi pake proses, sementara negara kita juga bukan lagi produsen…. Artinya kita sendiri yang minyaknya murah, jangan2 malah jatah kita diselundupkan lagi ke luar… mau disubsidi melulu, pake apa, pake utang? Kasian dong anak2 kita, yang belum2 sudah punya utang ‘abadi’ (masih untung jika ortunya tak terlibat kasus perdata yang mewariskan utang ganti rugi hehe), mana udaranya semakin tidak berkualitas, air semakin kotor, tanah semakin sedikit, lingkungan hidup semakin buruk, mending tidak usah lahir sekalian …. (lha kok topiknya jadi melenceng hehe)

Kembali ke masalah BBM, tapi kalau naik lagi … pasti rakyat makin susah … seandainya bukan bahan bakar, imbasnya mungkin tidak terlalu generalisata … jika sekiranya system saraf dalam tubuh, neuron ada, reseptor iya, tapi ga bisa berganti sinaps-nya … (begitukah? Plis, yang ambil neurologi harap dikoreksi..) besok2 pasti deh harga barang2 naek, biarpun misalnya produksi sembako cukup tapi ngangkutnya kan perlu bensin… trus makanan(maklum anak kos), belum juga listrik, angkutan (hwa…. Ntar biaya buat avonturir pasti naek deh..), pokoknya semua pasti bakal naek … (klo pulsa? Plis deh, I hope not) tiket ? wah… gak bisa sering2 mudik donk …

So, what am I supposed to do? Mengencangkan ikan pinggang? Mengurangi jalan2, atau cuci mata? Mengurangi jajan?

Ya… untunglah masih bisa mengurangi… gimana yang memang sudah benar2 kurang? Atau malah sama sekali defisit?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Mungkin besok, di kereta, di jalan, di emperan, di lampu merah, akan semakin banyak tangan2 yang menengadah …. meminta….

…. Entah akan terjadi apa lagi kelak …. Dunia ini sungguh sudah semakin renta…..

05 Mei 2008

Semarang – Bandung – Jakarta

Akhirnya, ketemu juga dengan almamater, yang selama ini hanya didengar dan ditulis …

Gedung Thomas Aquinas ini mengingatkanku pada Baruga A.P. Pettarani, meski ukurannya hanya sekitar 1/4nya saja dan didominasi warna biru, (yang Unhas punya terakhir warna merah, itu 2001, apa sekarang dah ganti ya?) tapi suasananya, ademnya, dan mbikin ngantuk dan kebeletnya sama hehe… tapi yang ini, viewnya sungguh2 mantap, serasa berada di negeri mana ya … betul2 memperlihatkan kalau ada yang namanya Semarang Atas dan Semarang Bawah …

(ternyata memang Semarang bertingkat … hampir setara dengan Bandung, dan Soppeng hehe..)

Maksud hati pingin motret2 apa daya sering ketinggalan dan si O2 lagi kumat ngambek gak mau mengisi memori-nya lagi yang dah jeblok.

Malam hari…. ‘inaugurasi’kah namanya? Maybe…. (trims buat yang memberi bunga pada ‘Bunga’ ya…)

Dan dilanjut dengan bikin PR yang sebenarnya sudah berusia 2 minggu namun nanti keburu deadline baru dikebut … eh, ada bonusnya pula, mati lampu….

Hari kedua, presentasi, jalan2, dan … go home…

(ternyata lagi2 diriku berurusan dengan tiket kereta, yang hingga 30 menit sebelum berangkat masih belum juga tiba di tangan… jangankan yang langsung Jakarta, Bandung saja susah…)

Tetapi lagi2 keberuntungan berpihak padaku, yang akhirnya tak jadi memakai karcis berdirinya tuk menggusur para lelaki… bhu…padahal baru saja siang tadi presentasi tentang kesetaraan jender, tapi klo dah kesusahan malah pingin menggunakan kejenderan tuk dapat kedudukan yang bagus2 hehe…

Ya… itulah diriku…. Yang dini hari tiba di Bdg, maksud hati naek kreta ke Jkt, but akhirnya malah melenceng ke Prima yang langsung ke bandara…

It’s very long trip …. Viva avonturir !

Ps. Trims to D.w.y. and the twin girls, tanpa kalian diriku bakal hilang hehe

02 Mei 2008

Yogya - Semarang

Pulang ke kotamu… ada setangkup haru dalam rindu ..
Masih seperti dulu… tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna ….

Ke Yogya kembali ..(Monumen kale….)

Kali ini seorang diri, untung saja yang jemput tidak salah stasiun …

Setelah mengurusi barang bawaan yang lumayan ribet (salah sendiri bawa baju banyak) dan terkantuk2 di kereta karena berusaha tuk tak ketiduran (ngeri jika sampai di Solo, baliknya lagi gimana, dah sore tak ada kereta), berhasil juga meluruskan badan …. Cuapek…. Alhasil terkapar sekitar 10 jam sampe pagi … Makanya pas matahari mengintip, sudah siap for hunting, namun apa daya guide-nya ternyata sibuk, terpaksa ditemani ama 2 kurcaci (sekalian jadi baby sitter) ke mana lagi jika bukan …Malioboro …

Pulangnya, setelah guide ciliknya ‘dipulangkan paksa’, iseng2 naek trans Yogya… maksud hati pingin buru2 karena ternyata angkotx tenggelam juga bersamaan dengan matahari, apa daya malah justru menjauhi tujuan (itulah klo tak mau bertanya hehe), ya… gpp lah, itung2 malah jadi mutar2 kota… jadi berhasil sampai ke bandara …

Hari kedua, mentang2 sudah tahu jalan malah kembali ke Malioboro lagi part two, tapi buru2 karena takut keduluan ama Paspampres yang mengawal orang nomor satu RI ke Magelang, eh ternyata sempat terperangkap di Kaliurang… Jadinya perjalanan ke Semarang sempat delay, but akhirnya Magelang-Ambarawa-Ungaran berlalu juga…. Tiba deh di Semarang ….

padahal sebenarnya kan masih pingin muter2 Yogya....

(pasukan penjemput sudah siap hehe…)

Ps. Trims for Asn, Mhzn, Ari.

30 April 2008

Bandung – Yogya

Pagi2 dah grasa grusu …. Maklum aja takut ketinggalan kereta … bukan masalah bakalan rugi pasti (klo itu sudah jelas), masalahnya, tuk kereta lain mungkin gak bakalan dapat karcis (eh karcis atau tiket ya?), tau sajalah, besok kan hari libur nasional, setelahnya barangkali hari kejepit nasional, maka beramai2lah orang2 pada mudik ke kampung halaman …

(kenapa juga kuliah Semarang bertepatan dengan waktu para peminat moda transportasi ini berlipat-lipat dari hari biasa ya ?)

Tapi swear, aku suka naek kereta … saban weekend menjajal Parahyangan atau Argo Gede, rasanya gak bosan (atau belum kale…)

Ternyata nih gerbong sudah di booking sama kelompok turis yang sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Bali. Untung saja, artinya, aku bakal terhindar dari upaya2 ‘penggusuran’ oleh penumpang yang secara resmi memiliki tempat duduk ini… (seperti yang telah 2 kali kualami, 2 minggu berturut2..)
Lagian … jadi penumpang kereta kok selalu di saat2 terakhir, jadi andalannya, klo bukan buru2 pindah jalur tuk ganti kereta, ya itu dia… berusaha naik kereta yang berangkatnya lebih dulu … hehe … (mohon maaf ya, pada perusahaan kereta api…) Sama halnya saat ini, urusannya lain lagi, gara2 kegerahan karena duduk bareng aki dengan sang cucu yang so pasti nanti bakalan mengambil ¼ dari jatah dudukku, ditambah berisiknya kipas yang berputar berisik tepat di atas kepala, yang jika 8 jam kujalani tak diragukan lagi bakal membuat hidungku becek … yo wis,,, ayuh kita meng-upgrade kedudukan .. yuuuuu….

Pff… akhirnya beres dah masalahnya, dan usut punya usut, setelah ngobrol2 ama tetangga duduk yang rupanya guide of para turis Belanda itu, katanya .. “harusnya ga usah bayar selisihnya de’, kan nih gerbong sudah dihitung penuh”

Aku nyengir saja, “coba bilang dari tadi…..”

Ya sudahlah… emang dah harus bayar segitu kok, jadi jangan menyesali ‘ketidakberuntungan’. Pokoknya dah dapat posisi yang asyik, buat ngerjain tugas ..! (tapi buntutnya malah jadi online …)

Eh tapi berdasarkan yang sudah aku alami, signal sepanjang Bandung – Yogya lumayan kok, ini di luar yang aku tak tahu jika ntar lowbat…

Sip, siap tuk menghabiskan waktu 8 jam, di atas rel ….