27 Agustus 2008

Sumus ius suma iuria

Today, di sela2 run of duty (maksudnya buru2 bikin tugas, gak nyambung hehe) cos was delay > 2 bulan (mohon diterima ya, wahai bapak dosen-ku yang baik hati, jika dikau menolaknya… berarti hak asasiku sedikit terluka …. Kata beliau, siapa suruh lelet..), dengan membaca bukuku yang sudah berusia 6 bulanan but baru terbebas dari sampul plastiknya…

Aku berjumpa kalimat ini :

“Sumus ius suma iuria” yang berarti “adil tidaknya sesuatu tergantung dari pihak yang merasakannya”

Petuah bijak dari siapa, entahlah…


Adil … (bukan nama orang lho.. Dengan melihat berbagai berita di media massa, atau yang ada di kehidupan sehari2… atau yang ada di berbagai buku yang sekarang lagi tergeletak di seputarku … kira2 jika dipertanyakan, masih adakah keadilan di negeri ini? Tentu saja masih… sebab yang terekspos itu adalah yang tak adil, yang adil masih asimptomatik…

Selalu begitu, yang tampak di depan mata adalah yang salah, yang benar dan sudah dianggap lazim tak perlu dipersoalkan, sebab sudah sesuai dengan konteksnya

Sama juga dengan itikad, jika itikad baik tidak perlu dipertanyakan, namun jika itikad buruk harus dibuktikan …

Nah lho …

Aku membaca lagi satu kalimat : “LAW is nothing”

Benarkah?

Sudah sedemikiankah apriori pada hukum di Negara kita …??

Stigma yang timbul di mayarakat kita bahwa para penegak hukum itu dapat diatur, dapat dimainkan , sebab segala sesuatunya berdasar pada sesuatu yang bernama uang. Makanya, seseorang pernah berkata, jangan pernah jadi penegak hukum …

(apakah sekarang diriku sedang mengarah menuju penegak hukum? Entahlah…)

Kira2 mengapa ia berkata demikian? Apakah sebuah eufimisme semata, agar aku tak ikut terjerumus dalam jurang? Atau semacam keputus asaan, sebab, hukum tak jua tegak?

Apa karena hilangnya rasa percaya pada lembaga penegak hukum kita, sehingga setiap orang ingin menjadi penegak hukum itu dengan bermain2 menjadi hakim? Lempar batu, tawuran, semakin marak saja di tv, antara aparat dan siapa saja ...

Pfff…. Jadi cuape deh …

Eits… kan lagi mau bikin tugas nih, kok malah jadi ngelindur … klo ngisi blog aja lancer, but klo ngisi lembar tugas jadinya “hang”…

Hehe… sekarang mau serius lagi, keep fight, ayo non, yang semangat …


Btw, sebelum pamit, aku mau ngutip lagi kata2nya Taverne :

Berilah aku hakim yang baik, jaksa yang baik serta polisi yang baik maka dengan hukum yang buruk sekalipun akan memperoleh hasil yang lebih baik


Amin…. Semoga Negara kita Republik Indonesia tercinta ini, dalam kekisruhan dan kekusutan hukumnya, dalam segenap carut marut politiknya, bisa dianugerahi para penegak hukum yang berhati mulia, beritikad baik, berpikir bukan dengan perutnya, memiliki hati nurani yang bersih dan bisa terhindar dan menghindari segala bentuk gratifikasi ..

Tidak ada komentar: