13 November 2009

ENEMY OF THE STATE

Catatan ini bukan membahas tentang kasus2 tak berkesudahan yang sedang hangat2nya di berbagai media dalam beberapa hari terakhir, yang sudah mulai membuat jenuh dan sedikit lagi bikin bosan. Ini hanya tentang sebuah film di tv swasta semalam, yang acara menontonnya seringkali diinterupsi oleh aktivitas bolak balik kamar mandi ec. kebanyakan mengkonsumsi kacang dan minuman berkarbonasi (yeah… that is it..!)

Jika nama Will Smith bisa jadi jaminan, maka itulah yang terjadi. Saking betahnya, sampai2 tak sekalipun diriku pindah channel, khawatir I’ll miss it. Maka ku telan saja bulat2 segenap iklan yang hanya boleh tayang di pukul 21.30 – 05.00 itu, yang semakin hari semakin kreatif saja (tentu saja… biaya iklannya saja milyaran…!!)

Back to the film, jika dalam minggu2 ini kita disuguhi rekaman penyadapan via jalur telepon, maka itu tidak ada apa2nya jika dibanding di film ini, disadapnya dimana saja (seluruh batang kale), kapan saja dan via apa saja. Dengan pencitraan satelit, lengkap dgn titik ordinat, ketinggian dan elevasinya, kenapa ndak sekalian dgn tensi nadi suhu pernapasannya ya? But yah… inilah film Hollywood, meski sempat terbayang2 seandainya ini hal nyata, terjadi di negara kita, maka sungguh tragis nasib orang yang akan jadi target.

Atau, mungkin saja hal itu tengah terjadi sekarang, who knows? Barangkali memang belum secanggih itu, maklum segala piranti itu pasti bukan barang murah (berapa ya harga-nya camera pen?), meski segenap reality show yang bertemakan sadap menyadap dan rekam merekam sekarang semakin menjamur saja di setiap stasiun tv. (*sdh bisa jadi oncom…. Yyyeeeekz…!!)

Clue-nya mengapa catatan ini bisa tersurat, sebab salah satu jagoan di film itu memiliki karakteristik wajah mirip si mr.A, jg penampakan dan perawakannya. Dan inti dari berbagai masalah di film itu adalah seorang politisi (hmmm…..) yang melenyapkan salah seorang pendukung RUU …. yang rupanya jika UU tersebut jadi diundangkan maka si politisi akan menjadi orang yang paling tidak diuntungkan.

Hmm…. Mungkin benang merahnya sudah mulai mengintip sedikit :-p

Rekayasa dan rekayasa. Yah, mungkin sutradara dan aktor dari panggung itu belajar dari film2 Hollywood, namun yang pasti bukan dari sinema Bollywood. Media yang diberi kebebasan memang memberi kita begitu banyak muntahan informasi yang jika diseriusi niscaya bakal membuat kita jadi gerah sendiri (baca : kepanasan ec.mati lampu), sebab tak seperti di film2 yang mayoritas memberi peluang bagi yang benar untuk menjadi pahlawan, dan yang salah akan menjadi pecundang, but di panggung dunia nyata ini, yang namanya benar-salah masih belum bisa diterawang …

Yeah… begitulah…

Mari kita menjalani saja hidup ini, biarkan bergulir selama kita masih di jalur yang tepat, dan menyongsong badai matahari di tahun 2012….

Bismillahir Rahmanir Rahim ….

KW @ Friday the 13th