23 Januari 2008

'did you ever feel dissappointed....?'

beberapa hari yang lalu, seorang teman menelpon, dia curhat habis2an, mumpung nelpon pake hp lebih murah he..
kalimat pembuka gini
"aku lagi kecewa nan,"

so, apa pasal ?
ternyata, dia gagal dalam ujian scholarship ke luar
"sudah yang kesekian kalinya nih...."

sempat juga aku bercanda, menyebut slogan salah satu iklan rokok yang kebetulan billboardnya setiap hari aku lewati,
"don't worry man.... kegagalan adalah enjoy yang tertunda...."

"tapi umur non, ntar sudah terlalu tua buat sekolah...
makanya aku tak mau mencoba lagi, biar gak merasa kecewa lagi...."

waduh, sebegitu putus asanya dia, akhirnya saya mengeluarkan senjata pamungkas,
"yang sabar ya, segala sesuatu ada hikmahnya kok....."

Ternyata memang benar, beberapa hari setelahnya aku dengar kabar bahwa istrinya lulus pegawai, dan dianugerahi pula bakal momongan baru...

(congratulation mr. R .... coba andaikan kamu lulus lalu go aboard, ninggalin anak istri, kira2 gimana ya.....)

makanya, setelah beberapa hari kemudian aku ketiban kecewa juga, yah sedikit2 sudah bisa belajar dari pengalaman, untuk mencari sesuatu yang jadi "hikmah"nya....

so, just let the time passes by ....

(the show must go on, jangan beradu jika bimbang !!!)

sekedar tips :

tak ingin kecewa? jangan berharap terlalu besar, sebab definisi kecewa adalah selisih antara harapan dan kenyataan, jika yang diharap terlalu tinggi, sementara kenyataan tak sesuai, jatuhnya pasti lebih sakit ....

pff....

akhirnya... tulisan ini berhasil 'keluar' juga....

( setelah beberapa hari 'tak bisa menerima kenyataan' he he....)



19 Januari 2008

10 muharram 1429 H



Hari ini, bertepatan dengan 19 Januari, Makassar sedang 'beralih rupa'. Setelah lewat beberapa hari hura2, rupanya di hari ini, seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, menjadi puncak dari "haru biru demokrasi"


Kemarin, saat sedang 'tugas luar', di depan MaRI terlihat konvoi sekitar 20an truk yang melintas, bermuatan puluhan orang-- yang sempat tertangkap mata olehku di sela2 makan siang -- hari ini, sambil 'menjebakkan diri' di kerumunan massa, meski rada keder juga jangan2 terjadi hal2 yang hanya patut dilihat di acara Buser-Sergap-Patroli-Sidik-Telisik dan lain sebagainya, untuk sempat menghitung saja tak mungkinlah... Saya hanya bisa takjub dan terpana saja, dari mana segenap orang ini ...

Suasana hiruk pikuknya serasa habis upacara 17 Agustus, namun hawa dan rasanya jauh dari euforia sepulang upacara. Rasanya agak sedikit menyeramkan, sungguh ...!


Akan beginikah wajah Makassar ?

Semoga cukup di hari ini saja ....


Padahal, dalam hitungan beberapa ratus meter dari kerumunan orang ini, ada beberapa kerumunan lagi, di kasir2 toko peralatan rumah tangga. Pada beramai-ramai membeli barang baru !


Kontras?

YAh... mungkin, tetapi tokh setiap orang punya kepentingan masing2, seperti juga diriku ....

(ada kepentingan apa kiranya berjalan2 di ramai2 massa yang ... tak satupun kukenal ?!!)

15 Januari 2008

Makassar lagi 'resah'

Mungkin bukan Makassar saja, tapi karena disinilah pusat pemerintahan propinsi, tempatnya kantor gubernur, KPU, DPRD, ada monumen2 yang tersedia 'tuk mengeluarkan segala aspirasi, maka beginilah wajah kota : macet karena banyak jalan yang ditutup, trayek2 angkutan dialihkan, para penumpang yang terlantar di pinggiran jalan
Untung saja karena tidak hujan -- seandainya hujan, niscaya para pendemo bakalan bubar ya -- jadi beramai-ramailah kita berjalan jalan di siang bolong.

padahal, sebenarnya kan tadi mau menyelesaikan banyak urusan, jadi terpaksa deh terbengkalai, tapi mari kita "membuat janji lewat telepon, mengatasi rasa kecewa" (ini slogannya apa ya, lupa.. TELKOM barangkali)

beginilah harga demokrasi... apa memang harus selalu dibayar dengan demonstrasi ?
entah ...

ya... untuk menghabiskan waktu, karena yang ditelepon belum2 juga ada di tempat ...
daripada gak tahu mau kmana tanpa tujuan ...
mending nongkrong di satu tempat transitku yang adem di bawah jembatan penyebrangan ...

(ternyata harus antri, jadi tpaksa deh... GPRS-nya aktif kembali)