15 Januari 2008

Makassar lagi 'resah'

Mungkin bukan Makassar saja, tapi karena disinilah pusat pemerintahan propinsi, tempatnya kantor gubernur, KPU, DPRD, ada monumen2 yang tersedia 'tuk mengeluarkan segala aspirasi, maka beginilah wajah kota : macet karena banyak jalan yang ditutup, trayek2 angkutan dialihkan, para penumpang yang terlantar di pinggiran jalan
Untung saja karena tidak hujan -- seandainya hujan, niscaya para pendemo bakalan bubar ya -- jadi beramai-ramailah kita berjalan jalan di siang bolong.

padahal, sebenarnya kan tadi mau menyelesaikan banyak urusan, jadi terpaksa deh terbengkalai, tapi mari kita "membuat janji lewat telepon, mengatasi rasa kecewa" (ini slogannya apa ya, lupa.. TELKOM barangkali)

beginilah harga demokrasi... apa memang harus selalu dibayar dengan demonstrasi ?
entah ...

ya... untuk menghabiskan waktu, karena yang ditelepon belum2 juga ada di tempat ...
daripada gak tahu mau kmana tanpa tujuan ...
mending nongkrong di satu tempat transitku yang adem di bawah jembatan penyebrangan ...

(ternyata harus antri, jadi tpaksa deh... GPRS-nya aktif kembali)

Tidak ada komentar: