19 Januari 2008

10 muharram 1429 H



Hari ini, bertepatan dengan 19 Januari, Makassar sedang 'beralih rupa'. Setelah lewat beberapa hari hura2, rupanya di hari ini, seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, menjadi puncak dari "haru biru demokrasi"


Kemarin, saat sedang 'tugas luar', di depan MaRI terlihat konvoi sekitar 20an truk yang melintas, bermuatan puluhan orang-- yang sempat tertangkap mata olehku di sela2 makan siang -- hari ini, sambil 'menjebakkan diri' di kerumunan massa, meski rada keder juga jangan2 terjadi hal2 yang hanya patut dilihat di acara Buser-Sergap-Patroli-Sidik-Telisik dan lain sebagainya, untuk sempat menghitung saja tak mungkinlah... Saya hanya bisa takjub dan terpana saja, dari mana segenap orang ini ...

Suasana hiruk pikuknya serasa habis upacara 17 Agustus, namun hawa dan rasanya jauh dari euforia sepulang upacara. Rasanya agak sedikit menyeramkan, sungguh ...!


Akan beginikah wajah Makassar ?

Semoga cukup di hari ini saja ....


Padahal, dalam hitungan beberapa ratus meter dari kerumunan orang ini, ada beberapa kerumunan lagi, di kasir2 toko peralatan rumah tangga. Pada beramai-ramai membeli barang baru !


Kontras?

YAh... mungkin, tetapi tokh setiap orang punya kepentingan masing2, seperti juga diriku ....

(ada kepentingan apa kiranya berjalan2 di ramai2 massa yang ... tak satupun kukenal ?!!)

Tidak ada komentar: