23 September 2009

May I ...???


Membaca judul ini, bukan maksud untuk meragukan diri sendiri, juga bukan maksud tuk memompa semangat yang kadang naik kadang turun bagai wahana tornado di Dufan (yang sepertinya belum ada di Trans Studio Makassar hehe…), namun lebih kepada sedikit menurunkan ambang ‘kepuasan’ agar aku bisa sedikit lebih menghargai apa yang telah kukerjakan (sepertinya, hukum all or none dalam kuliah “kontraksi otot rangka”, nun jauh bertahun2 lampau…), dengan tidak lagi2 mengubah apa yang telah ada dan kembali mencari apa yang belum ada, yang oleh tuan Google dan mas Wiki dengan sepenuh hati dimuntahkankannya begitu saja…

Padahal, belum tentu yang kuanggap penting dan harus ada itu juga dianggap sama oleh dua orang yang sepertinya his / her email is the most important thing saat ini… penting sebab masih juga belum kukirimi draft, sebab selalu dan senantiasa masih saja ku menganggap bahwa ini belum cukup. Sepertinya diriku harus menurunkan target, bahwa tidak semuanya yang ku ketahui harus kutuliskan, harus masuk dan memenuh2kan sebuah karya yang bernama TESIS. Karena yang namanya the time is passes by…. Dan waktu yang menjadi batas akhir kian dekat, saking dekatnya sampai2 harus diusir2 menjauh atau … haha… apa harus diancam ? (habis nonton “Doa yang Mengancam yang diperankan dengan cukup fenomenal oleh Aming sih…)

Dan mungkin, karena tidak semuanya harus dimasukkan di dalamnya, sepertinya diriku harus sedikit memohon maaf pada mereka yang telah memesan ingin memiliki tesisku jauh hari sebelum ia jadi. Sungguh2 aku merasa demikian tersanjung, meski tendensi untuk ingin memilikinya itu apa, masih belum jelas (tertarik pada judulnya, mau melihat formatnya, atau mau mengoleksinya saja hehe…), but guys, karena amatlah jarang ada tesis yang bisa dijadikan bacaan tuk pengantar tidur, maka jangan heran jika nanti ia juga akan menyerupai saudara2 setesisnya yang lain, … rada membosankan tentunya. Sebab sudah kodratnya ia demikian … kalau tidak bikin boring, maka lebih baik kita membaca buku Dan Brown yang terbaru saja… yang sudah beberapa minggu terpampang di etalase toko buku, melambai2kan dirinya tuk dimasukkan di shopping bag… but, monsori dori mori ya…. I have no time to touch you this time….

Ppfff…..

Selesai sudah rehatnya, mari kita ..lanjutkan…!!

(hal. 49, wait for me I’m coming…)

09 September 2009

09-09-09

Judul di atas adalah tanggal hari ini, semua orang pasti tahu. Suatu tanggal unik, mudah dihapalkan,”tanggal hoki” sehingga menurut seorang teman, ada banyak yang minta di-SC hari ini, tepat di pukul 09.00 pula (dr. Alam, trims infonya hehe..). Dan sepertinya hampir bisa dipastikan ada banyak juga yang akan melangsungkan pernikahan di hari ini, agar kelak akan bisa dengan mudah diingat (oleh orang lain tentu saja… masa sih yang bersangkutan bakal lupa ?). dan bagi yang berulang tahun di hari ini, tentu saja dengan iming2 tahun yang sama dengan tanggal dan bulan, so pasti tahun ini akan terasa lebih daripada tahun2 kemarin ( selamat ulang tahun pak SBY… selamat ulang tahun pak, semoga 6 S : sehat selalu, sukses selalu, sejahtera senantiasa ---- “dan membuat kita rakyat juga bisa lebih sejahtera aminnn…..”)

Sepuluh tahun lalu, 09-09-99, sempat beredar isyu bahwa akan terjadi suatu bencana yang dahsyat yang sempat juga membuat sedikit kepanikan bagi orang2 yang percaya, dan seingat saya di hari itu adalah hari wisuda di UNHAS ya? (tolong beritahu kalau salah..). 2 hari setelahnya yang terjadi adalah gedung WTC berkalang tanah.. (once more, tolong beritahu bila salah, sebab memoriku sepertinya sedang rada crowded..)
Berbicara tentang tanggal, jika bertanya tentang film apa yang paling banyak menulis tanggal, yaitu KNOWING-nya Nicholas Cage (sudah pada nonton kan…?), yang dalam resensi film buatanku pribadi yang baru kali ini dipublikasikan (???) adalah membahas tentang tanggal melulu, dan andai kita TAHU apa yang terjadi di tanggal2 tersebut…. Hhmmm.. tapi sekali lagi, mengulang catatan saya yang terdahulu bahwa setelah menonton film ini saya mengaku bahwa kadar keimananku jadi sedikit bertambah…

Tanggal.. bulan… tahun… abad…

Pekan … hari … jam … detik…

Semua berkisar soal waktu. Waktu yang jika melaluinya sembari menunggu serasa lama, waktu yang jika sedang mepet serasa terlalu cepat berlalu, padahal waktu akan tetap begitu2 saja, setahun ada 12 bulan, sepekan ada 7 hari, sehari ada 24 jam, sejam ada 60 menit, semenit ada 60 detik. (jangan protes kenapa tak ada sebulan ada berapa apa.. suka2 yang nulis hehe…).

Jika kita sedang tak melakukan apapun, rasanya seperti sedang membuang waktu. Jika yang mau dikerjakan banyak, rasanya seperti dikejar waktu, sampai bisa benar2 ngos2an (ayuh… yang sudah sampai dyspnoe grade X unjuk tangaan….). sampai ada yang pernah berkelakar, andai waktu bisa ditabung, atau bisa disedekahkan…. Hehe… but setiap orang sudah punya jatahnya masing2…

Fhfhfhfh…

(akankah 10-10-09 jadi tanggal yang berarti bagiku…? Jiiaaaahhh….. makanya ayuh.. hush..hush… berenti tuh nge-blog, just do your homework..!!)

“… I just want you to visit www.nanimeck.blogspot.com”

Coming next….
Waktu, kesempatan, umur…
(seorang pengamen bernyanyi depan rumah : “andai ku tahu.. kapan tiba masaku… ku akan memohon… Tuhan tolong panjangkan umurku….)
Hmm.. soundtrack-nya pas nih. (jadi terharu… hikz…!!)
Ramadhan sudah hampir habis… padahal rasanya belum berbuat apa2 yang bermanfaat, just spending for hal2 duniawi…

Coming next ….
(running text di salah satu stasiun TV menulis bahwa telah terjadi gempa di Toli2….)
Again..? Dalam seminggu terakhir sepertinya alam bawah laut negara ini sedang hiperaktif, terbatuk2 dimana2 ..

08 September 2009

Problem Solving ...

Seorang teman pernah berkata padaku : “Jangan pernah melihat seberapa besar masalah yang dihadapi tapi lihat bagaimana cara kita menghadapi masalah tersebut”, yang dikutipnya dari Mario Teguh Golden Ways, yang, beberapa teman baru saja menjadi penggemarnya, beberapa yang lain bertanya :’siapa itu?’ atau ‘acara apa itu?’, yang dengan senang hati kujawab MetroTV setiap minggu pukul 19.00 WIB..

(harusnya saya dapat reward nih dari MTGW nih…)

Dan melihat dari betapa banyak dan besarnya masalah yang ku miliki (menurutku), tentu kalimat itu begitu ‘’Tuing…” langsung menyentuh sasaran…
(tp masalahnya, bagaimana caranya masalah itu teratasi jika ada yang namanya “deadline” yang senantiasa membayang? Satu kata yang bisa memompa semangat atau justru semakin menghancurkannya….)

Fhfhfh…. (ayo, semangat Non!)

Jika mengacu pada teori Problem Solving, dimana ada rule yang secara runut mesti dilalui, sebetulnya masalahku kini bukannya tak bisa teratasi. Hanya semangatnya yang kurang, atau sudah jenuh melihat inti permasalahan yang berputar2 disitu saja, jalan keluarnya sudah jelas ada namun jalur menuju kesananya yang dengan angkuhnya memasang tanda “there’s no way out”. Nah lho… (sudah mulai gak fokus lagi nih nulisnya… apa diagnosanya astigmat atau visusnya yang harus dikoreksi ya?)

Itu tentang teori. Dalam prakteknya, cara terbaik (yang telah kulakukan beberapa hari ini hehe) adalah mencari teman senasib, atau kalau bisa, yang nasibnya lebih buruk (sebab dengan begitu maka kita akan merasa lebih baik. - ajaran sesat nih, jangan lakukan adegan ini). Nanti setelah semangat kita terstimuli oleh rasa ‘bangga yang kamuflase belaka’ maka barulah kita beranjak untuk bersemangat..
(ppsstt.. makanya jangan heran bagi kawan2 setesis atau senasib bersekolah yang akhir2 ini kutanya, protokol ini telah kulakukan dalam beberapa jam terakhir, demi untuk merasa bahwa saya lebih “rajin”. hehe.. ayuh yang sempat ku sms / telpon ngaku….

Namun kembali ke MTGW, yang mengangkat kisah tentang singa yang mengepalai segerombolan domba dan domba yang jadi pemimpin sekerumunan singa - inti masalahnya adalah, mau jadi yang termalas diantara yang rajin, atau yang terajin diantara orang malas? But, once again… jangan lakukan adegan ini)
Satu lagi, jika kita menganggap topik dari permasalahan kita adalah sangat berat, coba lihat keluar, ayo keluar dari kepompongmu …. Masalah orang lain tidak kalah besar daripada punya kita, bahkan mungkin jika dibandingkan mereka masalah kita tidak ada apa2nya, hanya segelintir debu di padang pasir, hanya setetes air di lautan, hanya seujung kuku doang …! Maka pasti deh, dengan begitu, kita akan bisa menjadi jauh lebih bersemangat.

Jadi, siapapun kita, apapun permasalahan kita, setiap orang manusia akan memiliki masalah yang harus diselesaikannya agar mendapat predikat sebagai manusia. Jika masalahnya selesai dengan baik, mungkin ia manusia yang sempurna, jika masalahnya selesai dengan gemilang mungkin ia adalah manusia yang super.jika masalahnya selesai dengan pas2an, mungkin ia adalah manusia biasa. Jika masalahnya selesai dengan berantakan, mungkin ia adalah manusia yang bodoh. Jika ia melarikan diri dari masalahnya, mungkin ia bukanlah manusia hehe…

(om Mario, mohon maaf, sepertinya untuk menjadi manusia yang super masihlah lumayan jauh dari jalurku ini, namun tokh hidup masih harus bergulir, mana tahu di depan sana ada jurusan untuk menuju ke persuperan manusia … amin…)

Dan sepertinya kita tetap harus menyelesaikan masalah, melalui setiap prosesnya, sebab sampai atau tidaknya kita ke tujuan adalah persoalan lain…

Kita…????!!! Lo aja kaleee…..

(jelang 30 hari sebelum deadline-ku, dengan menyisakan lebih dari 5 masalah yang harus tuntas.. tas..tas..!)