08 September 2009

Problem Solving ...

Seorang teman pernah berkata padaku : “Jangan pernah melihat seberapa besar masalah yang dihadapi tapi lihat bagaimana cara kita menghadapi masalah tersebut”, yang dikutipnya dari Mario Teguh Golden Ways, yang, beberapa teman baru saja menjadi penggemarnya, beberapa yang lain bertanya :’siapa itu?’ atau ‘acara apa itu?’, yang dengan senang hati kujawab MetroTV setiap minggu pukul 19.00 WIB..

(harusnya saya dapat reward nih dari MTGW nih…)

Dan melihat dari betapa banyak dan besarnya masalah yang ku miliki (menurutku), tentu kalimat itu begitu ‘’Tuing…” langsung menyentuh sasaran…
(tp masalahnya, bagaimana caranya masalah itu teratasi jika ada yang namanya “deadline” yang senantiasa membayang? Satu kata yang bisa memompa semangat atau justru semakin menghancurkannya….)

Fhfhfh…. (ayo, semangat Non!)

Jika mengacu pada teori Problem Solving, dimana ada rule yang secara runut mesti dilalui, sebetulnya masalahku kini bukannya tak bisa teratasi. Hanya semangatnya yang kurang, atau sudah jenuh melihat inti permasalahan yang berputar2 disitu saja, jalan keluarnya sudah jelas ada namun jalur menuju kesananya yang dengan angkuhnya memasang tanda “there’s no way out”. Nah lho… (sudah mulai gak fokus lagi nih nulisnya… apa diagnosanya astigmat atau visusnya yang harus dikoreksi ya?)

Itu tentang teori. Dalam prakteknya, cara terbaik (yang telah kulakukan beberapa hari ini hehe) adalah mencari teman senasib, atau kalau bisa, yang nasibnya lebih buruk (sebab dengan begitu maka kita akan merasa lebih baik. - ajaran sesat nih, jangan lakukan adegan ini). Nanti setelah semangat kita terstimuli oleh rasa ‘bangga yang kamuflase belaka’ maka barulah kita beranjak untuk bersemangat..
(ppsstt.. makanya jangan heran bagi kawan2 setesis atau senasib bersekolah yang akhir2 ini kutanya, protokol ini telah kulakukan dalam beberapa jam terakhir, demi untuk merasa bahwa saya lebih “rajin”. hehe.. ayuh yang sempat ku sms / telpon ngaku….

Namun kembali ke MTGW, yang mengangkat kisah tentang singa yang mengepalai segerombolan domba dan domba yang jadi pemimpin sekerumunan singa - inti masalahnya adalah, mau jadi yang termalas diantara yang rajin, atau yang terajin diantara orang malas? But, once again… jangan lakukan adegan ini)
Satu lagi, jika kita menganggap topik dari permasalahan kita adalah sangat berat, coba lihat keluar, ayo keluar dari kepompongmu …. Masalah orang lain tidak kalah besar daripada punya kita, bahkan mungkin jika dibandingkan mereka masalah kita tidak ada apa2nya, hanya segelintir debu di padang pasir, hanya setetes air di lautan, hanya seujung kuku doang …! Maka pasti deh, dengan begitu, kita akan bisa menjadi jauh lebih bersemangat.

Jadi, siapapun kita, apapun permasalahan kita, setiap orang manusia akan memiliki masalah yang harus diselesaikannya agar mendapat predikat sebagai manusia. Jika masalahnya selesai dengan baik, mungkin ia manusia yang sempurna, jika masalahnya selesai dengan gemilang mungkin ia adalah manusia yang super.jika masalahnya selesai dengan pas2an, mungkin ia adalah manusia biasa. Jika masalahnya selesai dengan berantakan, mungkin ia adalah manusia yang bodoh. Jika ia melarikan diri dari masalahnya, mungkin ia bukanlah manusia hehe…

(om Mario, mohon maaf, sepertinya untuk menjadi manusia yang super masihlah lumayan jauh dari jalurku ini, namun tokh hidup masih harus bergulir, mana tahu di depan sana ada jurusan untuk menuju ke persuperan manusia … amin…)

Dan sepertinya kita tetap harus menyelesaikan masalah, melalui setiap prosesnya, sebab sampai atau tidaknya kita ke tujuan adalah persoalan lain…

Kita…????!!! Lo aja kaleee…..

(jelang 30 hari sebelum deadline-ku, dengan menyisakan lebih dari 5 masalah yang harus tuntas.. tas..tas..!)

Tidak ada komentar: