16 Maret 2009

first day is coming...

akhirnya hari ini tiba jua.... hari yang oleh segelintir orang2 (berapa persen dari penduduk negara ini?) adalah hari yang dinanti dan ditunggu.... hari pertama of kampanye terbuka...!!!
(klo sebelumnya... terselubung aja kali yei....)

sebetulnya, maksud hati menulis ini bukan karena saya adalah pendukung partai atau caleg tertentu, atau komunitas golput, atau apatah lagi istilah lainnya, bukan pula berarti ikut arus atawa latah ikut2 berkampanye... saya hanya kebetulan saja melihat foto di salah satu koran nasional, tentang orang2 yang sibuk melipat2 kertas suara...
seketika aku merasa d.e.j.a.v.u ...

hei... aktivitas itu pernah ku lakukan, bertahun2 lalu, jelang pilkada tahun 2004 ... meski itu dengan iming2 biar absen jadi penuh... tapi kita lakukan jua dengan riang gembira sambil bersosialisasi dengan teman2... (guys... gerombolan 148, sekarang sudah pada di Makassar bagian mana yea?), sambil ditemani lagu2 Ribas yang pada zaman itu lagi heboh2nya...

sepertinya itu adalah kali terakhir saya memegang kertas suara, selain hari H di tahun 2004 itu tentunya. setelah itu, ada berapa "pesta" yang terlewati olehku? bukan maksud hati untuk golput syih... bukan juga salah KPUD yang tak memasukkan diriku dalam daftar pemilih... dan bukan pula maksud tuk mangkir dari kewajiban sebagai warganegara ..
(eh, memilih itu hak atau kewajiban ya?)

mungkin situasi yang membuatnya harus demikian. waktu Pilgub Sulsel, diriku lagi di Bandung urus2 kuliahan. waktu Pilwalkot Makassar, diriku juga still there... dan sudah tak punya KTP Makassar. Pilkada Bogor, KTP Bogorku belum jadi. sekarang ... entahlah... apa diriku bakal tak menyentuh kertas suara lagikah? apa sekali lagi daku tak akan ikut ambil ambil bagian dalam hura2 demokrasi, memperjuangkan siapa2 yang bakal masuk sebagai anggota dalam suatu dewan yang terhormat itu? apa aku, dengan senang hati melewatkan kesempatanku memilih sebab memang tak tahu harus memilih siapa diantara berpuluh beratus nama yang tak satupun kukenali itu? sepertinya satu suaraku takkan berarti banyak deh jika hilang ...

bukan pula berarti aku apriori akan pemilihan ini, seperti apriorinya orang2 yang berkomentar via sms di berbagai koran pun media elektronik, namun sungguh... aku tak tahu harus mencontreng siapa kelak... mencontreng siapa yang paling unggul diantara orang2 yang saling menyatakan keunggulan dirinya, saling sikut kiri kanan biar terlihat paling kinclong... orang2 yang saling berebut jatah kue yang paling besar ...
(kuenya enak lagi... jauh lebih enak dari klappertart or tiramisu..)

jika satu suara begitu bermakna, maka dengan segenap kesadaran diri, kuserahkan nasib suaraku yang berharga ini pada nasib kartu pemilihku yang masih antara ada dan tiada...

selamat berkampanye...
semoga kampanye dengan bijak dan penuh kedewasaan, bukan hanya sekedar pamer massa pun slogan2 yang kadang ada yang lucu, bikin gerah bahkan bikin mual...
bukan sekedar unjuk kekuatan dan membuat aktivitas orang2 lain jadi terbengkalai...
bukan sekedar mbuat jalan macet dan buang2 duit ...

Tidak ada komentar: