06 Februari 2009

suatu sore di KW

Pada suatu sore, seorang ibu, terlihat lebih tua dari usianya -- sebut saja namanya Ny.Omah -- yang lebih tampak begitu gundah daripada kesakitan, datang berobat. Keluhannya sakit perut, mlintir2 katanya.

Saya palpasi bagian yang dirasanya sakit, ujung jariku apakah tak salah merasakan adanya balotemen ??

“ bu, ibu haid terakhirnya kapan?”, aku tanya, sebuah pertanyaan standar tingkat pertama

“bulan oktober” (artinya 3 bulan lalu)

“ibu sudah pernah periksa kencing?”

“tapi haid saya memang selalunya tiap 3 bulan dok”

“oh begitu. Sudah berapa anak bu?”

“satu orang, sekarang umurnya 13 tahun”

Hmmm… aku berpikir, lama juga, padahal umur ibu ini baru 31 tahun

“jauh ya jaraknya ya bu, ibu pakai kontrasepsi apa?”

“saya tidak pake, gak boleh ama suami”

“begini saja, ibu sekarang di tes dulu, biar bisa lebih yakin iya atau tidaknya ya bu”

Singkat cerita, ternyata memang hasilnya dua garis, dan itu membuat si ibu jadi terlihat makin putih saja. What’s up…?

“bu, hasilnya positif nih, kemungkinan besar sih ibu benar hamil, tapi jika mau lebih pasti, sambil melihat kemungkinan apa yang mbuat ibu jadi begitu kesakitan, sebaiknya ibu USG ya. Lagian ibu sudah sampai pucat begitu, nanti saya bikinkan pengantarnya ya bu… untuk sementara ibu bla..bla ..bla.. dst”

Ibu itu iya iya saja meski terlihat bahwa ia setengah hati saja

Beberapa hari kemudian, seorang ibu2 yang begitu harum semerbak nan wangi habis suntik KB malah nyangkut di lobi depan, ternyata dia lagi asyik bergosip, apa mencari informasi ya ? sayup2 saja aku mencuri dengar dari keasyikan mbaca Koran sambil dengar lagu2 nan dahsyat di salah satu stasiun tv.

….

“oh, jadi si Omah teh hamil? Pantesan akhir2 ini dia lesu pisan… bla ..bla.. bla..

“anaknya sudah gede ….. iya disekolahin ama suami saya… bla .. bla…

“suaminya supir buat antar Aa ke sekolahan …. Dah 2 hari ini pamit mudik.. bla..bla..”

….

Seminggu setelahnya, giliran anak si ibu itu yang sakit. Sambil menunggu puyernya di-uleg kaya nasi tutug or rujak bebeg, beliau mampir lagi di lobi ngelanjutin usahanya bersosialisasi

….

“belum di-USG, lagian suaminya belum balik2 … bla.. bla..”

“iya nangis terus, kerjanya jadi berantakan … bla .. bla..

“ gak lah, sudah sejak saya hamil Aa dia ikut, kasian juga … bla..bla…

Setelahnya, saya menerima muntahan informasi yang entah apa bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya tentang bu Omah..

Bahwasanya sang suami meninggalkannya karena dia hamil, kapok kali karena dulu saja lahiran harus minjam gaji 10 bulan ke majikannya karena harus di SC

Bahwasanya sang suami tidak mau istrinya KB karena mahal, dan menurut dia .. dosa

Bahwasanya sang suami (kemungkinan) punya istri lain di kampung

Bahwasanya sempat beredar wacana “gugurin” sebelum sang suami keburu ngacir

Bahwasanya dan bahwasanya lain, yang membuatku jadi terhenyak, dan sempat berpikir2 untuk cari judul selain “kontroversi aborsi” untuk tugasku kali ini.

….

Ini dunia nyata ya…?

Seandainya aku lagi sangat bertanduk dan bertemu si suami, jangan2 aku malah ngomong gini : Pak, tanggung jawab dong. Kalau gak mau anak, ya jangan dibikin atuh.!!

Jika alasan ekonomi bisa jadi pembenaran.. bukan hanya alasan tanggung jawab dan demi kemaslahatan umat belaka… atau demi masa depan … atau demi karir … atau demi nama baik orang tua … atau demi generasi yang berkualitas .. atau demi bibit bebet bobot … atau demi sosialita … atau demi fashionista … atau demi Moore… atau demi kian dan terima kasih …

Jadi gak semangat ..

Maka luntur sudah segenap teori dan draft2 yang beberapa hari ini dengan setengah berpayah2 kubuat … menjadi gamang antara pro-choice atau pro-life ..

(bukannya waktu diskusi kemarin dirimu di pihak pro-choice Non..??!!!)

Pff…. Deadline-nya makin dekat neh … apa harus cari topik lain lagi ?

Tapi apa ???

Euthanasia / inseminasi buatan / transplantasi organ / flu burung .. ??

Atau amniosentesis / otopsi / or whatever lah …

(demi roadtrip to Belgia hehe… sasaran : ketemu Hercule Poirot !! hwa..hwa..hwa..)

Apa ada yang mau berbagi judul, atau bahan..???

1 komentar:

Bond mengatakan...

ok juga pengalaman kamu..
coba dunk buat pengalam kita ber2 hehe..