Mungkin hanya sekedar membahas tentang tokoh2 khayal,yg bisa saja sama sekali tak pernah terdengar, atau mungkin hanya sayup2 terekam dlm memori..
Yah.. Mungkin saja tulisan ini juga jadi tak ter-publish,melulu tersimpan dlm draft only.. yeah..who knows??
Dengan tidak bermaksud mengulangi catatan seorang kawan yg begitu apik membahas tentang sandiwara radio di jaman brama kumbara, sekarang ini tokoh2 sudah semakin mendunia,menjelma bukan melalui pendengaran,namun 'hanya' dari sebentuk tulisan. Jika dahulu saya sudah sdikit terkontaminasi oleh Hercule Poirot, Frederick Trotteville, Jupiter Jones serta Elizabeth Allen, sekarang ini sudah terlalu banyak nama, terlalu banyak tokoh berseliweran dlm memori sehingga terkadang jika file yg ada sudah demikian menumpuk, malah jadi seperti mengurai benang kusut. Jadi jangan salahkan jika tiba2 Andrea Sachs berteman dgn Rebecca Bloomwood
Syukurlah saya kurang begitu berminat pada cerita yg ber-genre sulap-sihir pun berdarah2... Plis, gyrus2ku spontan menolak meski keduanya sempat menduduki klasemen paling dicari di toko buku, dgn alasan semu : terlalu tak manusiawi hehe...
Saya lebih memilih penulis lama macam John Grisham, Sidney Sheldon , Agatha Christie yg-sayangnya-skrg-hy-tinggal-dicetak-ulang,
(psstt... Andrea Hirata tak disinggung2 ya.. untuknya sudah ada dalam beberapa catatan sebelum ini hehe)
Nah,sekarang membahas lokal dan interlokal.. Eh lbh tepatnya nasional dan internasional, baiknya kita kembali lagi ke judul catatan ini : "Siapakah dia?"
Kata "dia" disini bukan mengacu pd sang Pengarang maupun tokoh ciptaannya.. Maaf,jika banyak yang salah menduga
Kalau ada yang tak mengenal nama seperti Enid Blyton, Alfred Hitchcock, Conan Doyle,Dan Brown, Danielle Steele,..dan nama2 'besar' lain, sepertinya orang yg jarang bertoko buku ya...
Tapi sekarang jika pertanyaan diputar sedikit, apakah ada yg mengenal Ingrid Dwijani,Hidayat Saleh,Isma Koesalamwardi, Sendra Tanujaya,dan berpuluh-ratus nama lainnya? Adakah yg mengenal nama2 tersebut,yang sesungguhnya secara tak kasat mata telah menggiring kita para pembaca tuk tenggelam dalam lorong2 gelap di Louvre, pada ruang2 di Capitol Hill, atau pada gemerlapnya Barney's pun Blomingdale??
jika tak ada yang mengenali mereka sungguh sangat patut disayangkan..
sebab diriku pun seperti itu.. hanya karena secara kebetulan membuka lembar ketiga dari buku yang tengah kulahap ini, maka nama itu terbaca. dan barangkali ialah yang berjasa tuk membuatku mengambil si '705 halaman' ini tanpa berpikir panjang lagi, setelah sejak akhir tahun menelusuri segenap toko buku di bdg - bgr - jkt namun hanya melulu ketemu dengan English version-nya..
yah... salute n thank you very much bagi seluruh penterjemah, peng-alih bahasa di seluruh dunia... yang telah memberi lebih banyak waktu tuk kita mengerti isi crita tanpa harus berkutat dengan grammar plus vocabulary...
PS, titip pesan bagi barangsiapa yang pernah / telah meminjam buku ceritaku dalam genre apapun.. would you please bring it back.. hikz..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar