Hari ini, adalah hari Kesehatan Nasional, yang mengusung tema “Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat”. Tentunya itu berupa harapan, yang seyogyanya berusaha tuk diwujudkan oleh segenap elemen bangsa, siapapun dia, apapun latar belakang dan political will-nya.
Untuk terlaksananya keinginan itu jargon saja tidak cukup, kalimat saja tidak akan bisa, dan membuat rakyat sehat bukanlah perkara yang semudah membalikkan telapak tangan ataupun menjentikkan tongkat Nirmala saja. Kita butuh aksi, kita perlu dukungan dari lingkungan sekitar kita, dari orang2 dan segenap kondisi yang berinteraksi dengan keseharian kita. Mungkin tidak perlu muluk2 dengan member i pelayanan gratis bagi semua pasien, apalagi jika memberi janji bahwa pasti sembuh, sebagai individu itu bukanlah wewenang kita, dan sebagai unsur dalam satu system kita takkan mungkin bisa seorang diri mengubah sistem yang berlaku di masyarakat.
Hari ini, di sebuah Koran nasional, sebuah komunitas yang beragam latar belakang telah mencoba merepresi pemerintah untuk menyetujui Framework Convention of Tobacco Control yang diluncurkan WHO 4 tahun lalu, dimana di Asia tinggal Negara kita saja yang belum menandatangani. Kira2, jika kita ingin menebak2, mengapa? Apa karena industri rokok kita yang sedemikian “membesarkan” pundi2 cukai atau menyerap begitu banyak tenaga kerja itu yang mendasari? Apa karena belanja iklan oleh perusahaan rokok yang banyak mensponsori berbagai event hingga bahkan menjadi neonbox di stasiun kereta yang justru lebih mencolok daripada nama stasiun itu sendiri? Atau karena masalah lain terlalu banyak sehingga biarkan saja orang2 mereguk kenikmatan sesaat dengan menghisap rokok? Atau karena merokok adalah hak asasi?
(kalau begitu, menjadi bukan perokok pasif juga adalah hak asasi dong!)
Sebagai bagian dari sebuah institusi yang berurusan dengan kesehatan, seharusnya kita bisa lebih berperan. Jika anda perokok, mohon kiranya tuk menjaga agar orang lain, apalagi pasien anda untuk tidak menjadi perokok pasif, jika ingin merokok maka merokoklah sendiri jangan memaksa orang juga harus menghirup asap buangannya. Jika pasien anda perokok, mohon kiranya tuk berpesan agar tidak membuat orang jadi perokok pasif juga, caranya…. Ya.. pasti teman sejawat sekalian sudah tahulah…
Jika semua anggota milis ini melaksanakannya, meski untuk menghitung signifikansinya bakalan susah, namun tokh sedikit banyak anda sudah turut berperan ntuk mengurangi perokok pasif. Yang mau merokok ya biar saja menanggung sendiri akibatnya, tak usah melibatkan orang lain (sadis ya..)
Udara yang kita hirup sudah sedemikian sarat dengan limbah polusi dan karsinogen, tolong jangan ditambah lagi dengan asap rokok. Jika pemerintah tetap lamban merespon FCTC, meskipun kecil namun kita sudah berupaya. Bukankah jika engkau tak sanggup mengubah hal yang buruk dengan perbuatanmu, lakukanlah dengan perkataaanmu, jika tetap tak mampu, maka berdoalah saja. ..
Tokh palingan hanya menambah beberapa detik saja dari jam konsultasi …